Iklan

Thursday, 29 April 2021

Ternyata Bukan IQ atau Kecerdasan, tapi 5 Hal Inilah Penentu Keberhasilan

Ternyata Bukan IQ atau Kecerdasan, tapi 5 Hal Inilah Penentu Keberhasilan

23:20

Dia menambahkan, keberhasilan seseorang di masa depan, bukan ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan. Menurutnya, pengetahuan dan keterampilan sangat penting dalam kehidupan, tetapi dalam berbagai riset, keberhasilan seseorang ditentukan oleh attitude (sikap).

Dia lalu enyampaikan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika sekitar tahun 2019. Penelitian itu dilakukan terhadap 733 orang-orang top di dunia yang ada di Amerika. Mereka diteliiti dengan mengggunakan 100 indikator kesuksesan.

“Ternyata hasil riset itu menunjukkan bahwa mereka bisa berhasil bukan karena memiliki IQ yang tingggi. Mereka sukses bukan karena kuliah di Harvard University, di MIT atau yang sejenisnya,” ungkapnya.

Nilai Tinggi Bukan Segala-galanya.

Hidayatullah memaparkan, mereka yang berhasil bukan karena ketika kuliah dan sekolah memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) yang luar biasa. Tetapi justru, hasil riset ini menunjukkan kebalikannya.

Hasil penelitian itu menempatkan derajat IQ pada peringkat ke-21. Sementara kesempatan mereka kuliah di kampus-kampus hebat itu berada pada tingkat ke-23. Dan mereka yang mempunya IPK dan hasil ujian berada di peringkat ke-30.

Dari hasil ini peneletian ini, dia menyimpulkan, keberhasilan seseorang, bukan ditentukan IQ, pengalaman sekolah di sekolah ternama, atau IPK 4,00.

“Justru saya baca di riset itu, nomor satu sampai lima adalah berkaitan dengan afektif atau attitude,” paparnya.

Lima Faktor Keberhasilan Seseorang

Hidayatullah kemudian mengurutkan sikap seseorang yang menentukan keberhasilannya di masa depan. Yaitu, di urutan pertama adalah kejujuran. Kedua disiplin yang tinggi. Ketiga kemampuan bergaul dengan siapa saja di dunia. Keempat adalah dukungan dari pendamping. Dan kelima, kerja keras.

“Nah kalau kita baca ini, maka sesungguhnya modal yang perlu dimiliki anak-anak kita—di samping modal-modal dalam ukuran yang standar, seperti IQ dan kemampuan akademik yang cukup—tapi justru paling menentukan dalam riset adalah persoalan kejujuran, persoalan kedisiplinan, persoalan kerja keras, persoalan kemampuan berkomuniukasi atau networking membangun jejaring,” terangnya.

Itulah, sambung dia, yang menentukan orang-orang top di dunia ini berhasil membawa dirinya dan mempunyai pengaruh di dunia.

Menurut Hidayatullah, SPEAM telah melakukan kelima faktor tersebut walaupun di sana-sini masih banyak kekurangan. “Tetapi di balik itu semua, ada proses internalisasi nilai-nilai yang dia yakini itu akan memberikan pengaruh yang sangat kuat pada masa depan anak-anak,” ujarnya. (*)

 

 

 

Friday, 26 February 2021

Tanda Waqaf dalam Al Quran dan Artinya, Muslim Wajib Tahu

06:29


Berbicara tentang waqaf kalau ditinjau dari segi bahasa waqaf (وقف) bermakna menahan atau berhenti. Maksud dari wakaf dari sudut bahasa adalah manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

Sedangkan dari segi istilah bermakna menghentikan sejenak bacaan Al-Qur’an dengan tujuan untuk bernafas disertai niat untuk kembali melanjutkan bacaan.

Selain waqaf, terdapat juga wasal. Wasal berarti terus dibaca atau bersambung. Membaca Al-Qur’an dengan wasal artinya jika ada tanda baca wasal, cara membacanya diteruskan atau disambung dengan kalimat berikutnya. Tanda waqaf dan wasal ini sering disebut dengan nama tanda-tanda waqaf.

Bagi kamu yang belum paham tentang tanda waqaf dalam alquran dan artinya, berikut Liputan6.com rangkum tanda waqaf dalam alquran dan artinya yang harus kamu pahami biar bacaan Al-Quranmu semakin baik dan benar.

Jenis Jenis Waqaf dalam Al-Qur’an

1. Waqaf Taamm (ﺗﺂﻡّ) adalah  waqaf yang sempurna yaitu menghentikan bacaan pada kata yang sempurna, tidak berhenti pada tengah-tengah kata, serta tidak mempengaruhi makna dan arti kata, karena tidak memiliki hubungan dengan ayat sebelumnya maupun ayat setelahnya;

2. Waqaf kaaf (ﻛﺎﻒ) adalah waqaf yang memadai yaitu berhenti pada sebuah kata yang sudah mempunyai arti sempurna, tidak berhenti pada tengah-tengah kata atau bacaan. Akan tetapi bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.

3. Waqaf Hasan (ﺣﺴﻦ ) adalah waqaf yang baik yaitu berhenti pada sebuah bacaan atau kata yang sempurna, tidak mempengaruhi arti atau makna. Akan tetapi bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.

4. Waqaf Qabiih( ﻗﺒﻴﺢ) adalah waqaf buruk yaitu berhenti pada kata atau bacaan yang tidak sempurna, berhenti pada tengah-tengah kata atau ayat. Wakaf jenis ini harus dijauhi karena bacaan tersebut masih berhubungan dengan bacaan sebelumnya baik maknanya maupun lafazdnya. Sehingga arti dari kata tersebut bisa rusak.

Tanda Waqaf La Washal, Mim, Sad dan Sad-lam-ya'

1. Waqaf La Washal. Tanda waqaf  (لا)  artinya "tidak boleh berhenti". Jika terdapat tanda waqaf ini di tengah ayat, maka tidak diperbolehkan berhenti. Tetapi jika tanda waqaf ini berada di akhir ayat maka diperbolehkan berhenti contoh Waqaf La Washal terdapat dalam surat An-Nahl ayat 32.

2. Tanda mim ( مـ ) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( م ) memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya. Contohnya waqaf lazim terdapat dalam surat Al-An’aam ayat 20.

3.  Tanda sad ( ﺹ ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad.

4.  Tanda sad-lam-ya' ( ﺻﻠﮯ ) merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang bermakna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik.

Tanda Waqaf qaf, sad-lam, qif, sin, dan laa

5. Tanda qaf ( ﻕ ) merupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf" yang bermakna "telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan.

6. Tanda sad-lam ( ﺼﻞ ) merupakan singkatan dari "Qad yoosalu" yang bermakna "kadang kala boleh diwasalkan", maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan.

7. Tanda Qif ( ﻗﻴﻒ ) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti.

8. Tanda sin ( س ) atau tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ) menandakan berhenti seketika tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan.

9. Tanda Laa ( ﻻ ) bermaksud "Jangan berhenti!". Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak.

Tanda Waqaf kaf, titik tiga, waqfah dan tho'

10. Tanda kaf ( ﻙ ) merupakan singkatan dari "Kathaalik" yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul.

11. Tanda bertitik tiga ( ... ...) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq (terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.

12. Tanda Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ ) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ), namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas.

13. Tanda tho ( ﻁ ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.

14.  Tanda jim ( ﺝ ) adalah Waqaf Jaiz. Boleh berhenti dan boleh untuk dilanjutkan.

15.  Tanda zha ( ﻇ ) bermaksud lebih baik tidak berhenti.

 

 

 


Labels

Labels

Labels

Copyright © Blog'e Aji Bintara. All rights reserved. Template by CB Blogger