Waktu itu dia belum punya pengalaman bisnis. Pokoknya buka saja. Tak pernah menghitung-hitung, apakah bisnis itu feasible atau tidak. Karena yakin kalau usaha Sky Mulyono bisa sukses, maka dia pun bisa sukses.
Pendeknya kata dia memberanikan membuka usaha bimbingan belajar itu, baru hitungan bisnisnya menyusul. Bukan sebaliknya, kita banyak hitungan bisnis, tapi akhirnya usaha tak pernah muncul-muncul, dan hanya sekedar ide. Akhirnya buka bimbingan belajar Primagama. Begitu juga, ketika Purdi E Chandra buka restoran Padang Prima Raja, saya juga meniru kesuksesan restoran Padang Sari Ratu di Jakarta.
Ini beda dengan tradisi sistem pendidikan kita di sekolah. Jadi yang namanya nyontek dilarang keras. Padahal, menurut saya orang nyontek itu kratif. Nyontek dalam bisnis itu sah-sah saja. Maka Bambang Rahmadi nyontek membuka McDonald-nya lewat franchise bisa sukses. Begitu juga pengusaha Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken, dan masih banyak usaha lainnya.
Usaha mereka makin jadi besar juga bukan karena modal besar. Sebaliknya mereka sukses dari modal kecil. Memang tak sedikit tantangan atau kegagalan yang dialaminya. Tapi semuanya dilalui dengan sabar karena mereka ingin meraih sukses dalam usahanya.
Saya yakin, kita pun bisa demikian. Kalau orang lain maju usahanya, kita semestinya harus maju pula. Oleh karena itu menurut saya “Kita tak usah khawatir dengan resiko bisnis kalaupun itu muncul”. Hadapilah dengan sabar dan penuh percaya diri. Kita harus yakin pada usaha kita.
Memang benar apa yang pernah dikatakan Peter F. Drucker, bahwa, “ Sebenarnya tiap orang dapat belajar jadi entrepreneur sukses”. Sebab untuk jadi entrepreneur tidak ada yang misterius. Buktinya coba kalau kita jeli, sebenarnya peluang bisnis di depan mata kita, yang kita jalankan. Namun, memang akhirnya kembali pada kita. “Beranikah untuk mencoba peluang tersebut?”
Thanks for reading Nyontek Usaha...? Sah sah saja Kok.
No comments:
Post a Comment