Iklan

Saturday, 30 June 2012

Install Prestashop di Localhost

20:55
Sedikit akan kami sharing untuk dapat menginstal prestashop di komputer anda  (localhost). Pada kesempatan ini kita menggunakan software WampServer v2.2 sebagai local-server nya dan Prestashop v1.4.7.0

Pertama, pastikan bahwa pada komputer kita sudah terinstal wampserver sebagai server localnya. Kalo belum silahkan download disini kemuadian instal. Baca juga cara-instal-wampserver-2-2/ yang telah di posting sebelumnya

Setelah itu, download  Prestashop versi terbaru disini. File yang anda download masih dalam keadaan terkompresi, oleh karenanya silahkan ekstrak terlebih dahulu. Copy file yang sudah di ekstrak tersebut ke folder C:\wamp\www\prestashop ( diasumsikan bahwa WampServer di install pada drive C ).


Buatlah database baru untuk prestashop  dengan langkah-langkas sebagai berikut, ktifkan terlebih dahulu program WampServer. Di tray (disisi kanan bawah layar komputer0 akan muncul icon wampserver, klik pada icon tersebut sehingga keluar Menu, pilih menu phpMyAdmin.



Buatlah database baru, pada form Ciptakan data base baru isi dengan nama prestashop atau apalah terserah kita, dan dalam hal ini di contohkan dengan membuat database dengan nama “contohtoko” kemudian klik tombol Ciptakan




Sekarang saatnya untuk install Prestashop. Tuliskan http://localhost/prestashop/ pada browser internet anda, Sekali lagi pastikan bahwa software wampserver sudah dalam keadaan aktif dan database sudah dibuat.

 

jangan lupa centang tanda menyetujui perjanjian menggunakan layanan prestashop, kemudian klik tombol Next.



Isi data -data yang diperlukan untuk Configurasi database, untuk nama database sesuaikan dengan nama database yang telah kita buat sebelumnya. Passwordnya kita kosongkan saja, kemudian kita bisa klik tombol Verify mya database setting untuk memastikan bahwa database kita sudah terkoneksi.
Untuk installation type gunakan yang ful mode agar nantinya terdapat  beberapa modul dan product contoh. E-Mail Configuration ggak usah diisi karena disini hanya sebuah localhost.
Setelah itu klik tombol Next

 
Isi data-dta yang diperlukan untuk Configurasi Toko anda, Dan yang penting adalah e-mail address dan shop password harus diingat karena ini yang akan dijadikan kunci masuk untuk mengelola Toko Online kita. kalo sudah klik tombol Next.


Selamat !! Congratulations !! Toko Online Prestashop anda sudah jadi….  Anda bisa mengklik Manage Your Store untuk mengelola back office dari toko online anda. Dan juga bisa mengklik Discover Your store untuk melihat tampilan front office dari toko online anda.
Tapi tunggu !! ini belum selesai… masih ada langkah yang harus dilakukan. Anda tidak bisa memanage ( masuk ke back office) dari toko anda sebelum menyelasaikan langkah2 dibawah ini.
Kita masuk lagi ke www directory dimana terdapat file prestashop tesimpan di komputer kita C:\wamp\www\prestashop



Pertama ganti nama folder admin dengan yang lain misalnya adminku atau admin102 atau terserah anda lah yang penting di ganti. Sebagai contoh disini kami menggunakan penggantian dengan nama admin102. Dan yang kedua hapus folder install.

Kalo sudah kita bisa langsung masuk ke back office dengan mengetikan alamat atau langsung localhost/prestashop/admin102 juga bisa.  Masukan e-mail address dan passwornya untuk Login.

Dan untuk melihat hasilnya kita kita bisa masuk ke http://localhost/prestashop atau localhost/prestashop.

Nah kalo sudah demikian maka jadilah toko online prestashop kita untuk tahap awal, sedangkan untuk kelanjutannya kita bisa mengutak-atik sendiri dan mudah-mudahan akan ada tutorial selanjutnya mengenai prestashop ini. Amin. Demikian semoga bermanfaat.

Cara Membuat ReadMore Otomatis di Blogger

05:50
Postingan kali ini akan membahas bagaimana caranya membuat 'ReadMore' secara otomatis, dengan begitu akan menghemat waktu dan tenaga untuk tidak usah lagi mengeditnya secara manual.

Dengan kombinasi javascript 'read more' yang akan kita ciptakan ini akan tampil otomatis meskipun kita tidak mengeditnya kembali. sama seperti blog saya ini, Lalu bagaimana jika saya telah menggunakan read more secara manual? Tidak perlu cemas gan, karena tinggal ganti kodenya dan jrenk lihat hasil !!!

Langkah Cara Membuat Read More Otomatis pada Blogger dengan Bahasa Javascript

Ada dua pilihan membuat read more otomatis / auto read more pada blogger ini sob,yakni read more menggunakan gambar dan hanya menggunakan tulisan.

Langkah awal membuatnya seperti biasa ya gan pilih Dashboard, lalu Tata Letak dan Edit Html, jangan lupa Contreng tulisan Expand Widget Templates.

Setelah itu, cari kode </head>,setelah ketemu tepat dibawahnya letakkan kode javascript berikut:


<script type='text/javascript'> var thumbnail_mode = &quot;no-float&quot; ; summary_noimg = 430; summary_img = 340; img_thumb_height = 100; img_thumb_width = 120; </script> <script src='http://projectloss.googlecode.com/files/read-moreotomatis.js' type='text/javascript'/>


Kemudian cari kembali kode <data:post.body/> atau <p><data:post.body/></p>

Selanjutny....

Cara 1.Read More Button Otomatis menggunakan gambar, hapus kode tersebut dan gantilah dengan kode berikut:


<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
<div expr:id='&quot;summary&quot; + data:post.id'><data:post.body/></div>
<script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb(&quot;summary<data:post.id/>&quot;);
</script>
<span class='rmlink' style='float:right;padding-top:20px;'>
<a expr:href='data:post.url'><img alt='Read More..' src='http://www.arcsolutions.com/north_america/images/news-item-read-more.jpg'/></a></span>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/><br/>
</b:if>

Cara 2.Read More Button Otomatis hanya berupa text, hapus kode <data:post.body/> atau <p><data:post.body/></p>
tersebut dan gantilah dengan kode berikut:

<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
<div expr:id='&quot;summary&quot; + data:post.id'><data:post.body/></div>
<script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb(&quot;summary<data:post.id/>&quot;);
</script>
<span class='rmlink' style='float:right;padding-top:20px;'>
<a expr:href='data:post.url'>[Read More..]</a></span>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/><br/>

</b:if>


Lalu Simpan Template, dan Jrenkkk lihat hasilnya :D
Bagi sobat yang udah terlanjur menggunakan Read More manual, tinggal hapus kode :

<b:if cond='data:blog.pageType != "item"'>
<a expr:href='data:post.url'> Baca selengkapnya <data:blog.pageTitle/></a>
</b:if>



Dan gantilah dengan kode sesuai pilihan sobat diatas,bisa menggunakan cara 1 maupun cara 2 ,Semoga berhasi

Wednesday, 27 June 2012

Menghilangkan Widget yang tidak Dapat dihapus di Tataletak Blogger

00:15
Bagi Bloger baru seperti daku gonta ganti template adalah hal biasa. Cuma kadang kita ketemu template yang didalamnya sudah terdapat widget yang sebenarnya kita tak suka bahkan tidak mengerti untuk apa widget tersebut. Dan kita ingin menghapusnya.
Pass udah kita hapus eh tiba tiba muncul lagi, ngeyel alias bandel banget tuh Widget gak mau di hapus.
Buat sobat Blogger, saya ada sedikit tips bagaimana Cara Menghilangkan Widget yang tidak bisa dihapus tersebut, Tips ini tentunya khusus bagi sobat yang belum tau dan ingin tau bagaimana Cara Menghapus Widget yang tidak bisa dihapus itu

Dari Pengalaman saya,kira kira langkahnya seperti ini:

1. Masuk ke Dashboard blogger Sobat,
2. Kemudian klik Template
3. masuk lagi ke bagian Edit HTML,
4. Contoh kali ini adalah menghapus Widget Pagelist, kemudian jika Sobat menggunakan mozilla sebagai browser Sobat klik pada keyboard ctrl+f  atau f3 untuk menampilkan fasilitas search yang di sediakan mozilla dan pada kolom search ketik code ini

<;....id='pagelist' locked='true' title='pagelist' type='LinkList'/>;

Setelah ketemu ubah value locked='true' menjadi locked='false' , Klik Save Template.

5. Selanjutnya masuk ke Tata Letak atau Page Element, kemudian cari Widget Pagelist, klik Edit dan klik Hapus, Dijamin gak bakal nongol lagi deh tuh Widgetnya.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.....

Friday, 22 June 2012

Jatuh Bangunnya Boss Hyundai

08:55
Chung Ju-Yung (1915 – 2001) adalah pendiri Hyundai, perusahaan mobil terbesar di Korea, pionir perubahan, dan perintis globalisasi di negaranya. Anak petani ini pernah menjadi buruh tani, kuli bangunan, dan kuli pelabuhan. Siapa nyana ia bisa menjadi raja industri kaliber dunia.
Chung Ju-Yung lahir November 1915 di Asan-Ri, Songjon-myun, Perfektur Tongchon, Kangwondo, di daerah pegunungan yang terletak di bagian utara Korea.
Masa itu Korea dikuasai Jepang.

Orang tuanya adalah petani yang hidup pas-pasan, walaupun mereka keturunan Chung Mong-Ju, penyebar ajaran Konfusius yang terkemuka menjelang akhir era kerajaan di Korea. Chung Mong-Ju juga seorang penyair besar.

Ju-Yung pernah belajar 3 tahun di sekolah kampung tempat kakeknya menjadi kepala sekolah. Di sini ia harus menghafal ajaran-ajaran Konfusius yang ternyata sangat mempengaruhi hidupnya kemudian dan menjadi falsafah perusahaannya.Untuk menghidupi keluarga, ayah dan ibu Ju-Yung bekerja dengan tekun sejak pagi buta hingga larut malam. Ju-Yung, seperti ayahnya adalah putra sulung. Ia diharapkan bertanggung jawab mengasuh ketujuh adiknya kelak, sama seperti dulu dilakukan ayahnya terhadap saudara-saudaranya sendiri. Jadi, sejak usia 10 tahun, pukul 04.00 subuh Ju-Yung sudah dibangunkan ayahnya. Dalam udara dingin, mereka berjalan 8 km untuk mencapai ladang dan bekerja di sana. Ayahnya bertekad menggemblengnya agar menjadi petani yang tangguh.

Selain membantu ayahnya, Ju-Yung mesti bersekolah. Sepulang dari sekolah, pelbagai pekerjaan sudah menunggunya di rumah. Meskipun demikian, berhasil juga ia menyelesaikan pendidikan SD pada tahun 1931, walaupun menurut Ju-Yung ia hampir tidak belajar apa-apa di bangku sekolah.
Saat bekerja di ladang, Ju-Yung sering bertanyatanya di dalam hati, “Apakah ia mau bertahan setiap hari membanting tulang dengan hasil yang tidak memadai? Apakah sebaiknya ia bekerja menjadi kuli bangunan saja yang hasilnya lebih besar?”

Kabur empat kali
Di waktu senggangnya yang sangat sempit, anak petani ini pergi ke kantor pemerintah setempat untuk membaca Koran Dong-a, satu-satunya koran yang bisa ditemukan di desanya. la terpukau oleh cerita bersambung Bumi yang dikarang oleh penulis populer Lee Kwang-Soo. Ju-Yung sangat mengagumi tokoh utama cerita tersebut, tanpa menyadari cerita itu cuma rekaan. Ia bertekad akan pergi ke Seoul untuk belajar ilmu hukum dan menjadi pengacara terkenal. Sejak itu, ia keranjingan membaca berbagai buku tentang hukum yang kelak banyak membantunya dalam meniti karier.
Berkat Dong-a pula, Chung Ju-Yung larut ke dalam imajinasi liar tentang masa depannya. Dia berangan-angan bisa membangun gedung pencakar langit, jalan bebas hambatan, dok, dan dermaga modern, serta membuat kapal tanker minyak, mobil, komputer, peralatan semikonduktor, dan seterusnya sehingga bisa menjadi “raja” di bidang industri. Angan-angan itu membuatnya semakin tidak tahan tinggal di kampung.
Di koran itu ia membaca bahwa sebuah pelabuhan sedang dibangun di Chungjin yang letaknya ratusan kilometer dari kampung mereka. Suatu hari, ia kabur dari rumahnya bersama seorang teman. Mereka bemiat mencari pekerjaan sebagai kuli bangunan di sana. Mereka singgah di Wonsan mencari kenalan yang diharapkan akan menolong, tetapi orang yang mereka cari justru tidak ditemukan. Mereka meneruskan perjalanan ke Chungjin. Malam hari mereka menginap di tepi jalan, kelaparan, kedinginan, dan digigiti nyamuk. Di perjalanan, mereka mendapat pekerjaan sebagai kuli pembuat jalan kereta api. Baru 2 bulan kemudian ayahnya berhasil menemukan kedua remaja ini dan membawanya pulang.
Ju-Yung ingat, di perjalanan ayahnya berniat membeli apel sebagai oleh-oleh buat neneknya, tetapi uangnya kurang. Terpaksa ia membeli apel jatohan yang harganya jauh lebih murah.

Tahun itu juga, Ju-Yung mencoba kabur lagi dengan beberapa teman, tetapi sempat terkejar ayahnya di perjalanan. Beberapa hari kemudian, di koran ia melihat iklan sekolah akunting. Ia mencuri uang ayahnya sebanyak 70 Won – hasil penjualan sapi – dan melarikan diri pada malam hari. Sekali ini ia menumpang kereta api ke Seoul. Sisa uang yang dibawanya cuma cukup untuk membayar sekolah, makanan, dan pondokan. Ketika itu 10 April 1932.

Di sekolah ini ia sangat giat belajar. Usai belajar di sekolah, ia mengurung diri di asrama dan membaca habis beberapa buku di antaranya Riwayat Napoleon, Biografi Abraham Lincoln, dan Sam Kok (Jiga Kerajaan). Tokoh-tokoh dalam buku itu memberinya semangat hidup dan mengilhaminya untuk mencapai kebesaran jiwa.
Sialnya, potongan iklan sekolah tersebut tercecer di rumah dan ditemukan ayahnya. Ayahnya datang dan memaksanya pulang, sementara Ju-Yung bersikeras tidak mau.
“Saya tidak mau bekerja kembali di ladang. Saya tidak mau menderita terus di sana,” ujarnya.

Untuk meluluhkan hatinya, sang Ayah menjawab, “Kamu tidak tahu ya, kalau seluruh keluarga sekarang berada di ambang kelaparan dan harus mengemis makanan hanya gara-gara kamu? Kamu senang ya, mereka terus seperti itu?” Ju-Yung terpaksa pulang, sebab sebagai putra sulung ia ikut bertanggung jawab memikul beban keluarga.
Dalam perjalanan pulang, mereka singgah di Istana Chang-kyong, bekas kediaman kaisar Korea terakhir. Tempat itu sudah dijadikan kebun binatang oleh penguasa Jepang. Uang masuknya 50 sen, mahal menurut ukuran kantung mereka. Demi penghematan, ayah Ju-Yung membeli satu karcis saja dan menyuruh Ju-Yung masuk, tapi Ju-Yung memaksa ayahnya ikut. Hal ini menggambarkan betapa sulitnya keuangan mereka.

Ketika kehidupan di kampungnya memburuk akibat bencana alam, Chung Ju-Yung dan temannya kabur untuk keempat kalinya. Meskipun setiba di Seoul temannya menolak melanjutkan pelarian, Ju-Yung tetap meneruskan perjalanan seorang diri ke kota pelabuhan Inchon dengan berbekal sedikit uang pinjaman dari temannya. Di Inchon dia bekerja serabutan, menjadi kuli bongkar muat kapal atau membawakan barang penumpang kapal. Hasilnya hanya cukup untuk makan. Jadi, ia mencoba mengadu untung di Seoul.

Di perjalanan, ia melewati desa Sosha yang sedang panen. Kemahirannya sebagai petani ternyata laris. Ia diminta membantu memanen dan hasil kerjanya selama lebih dari sebulan lumayan juga untuk bekal. Kemudian tibalah ia di Seoul dan bekerja sebagai salah seorang kuli yang membangun Universitas Korea sambil terus mencari pekerjaan tetap. Ia mendapat kesempatan magang di pabrik gula, tetapi imbalannya sangat kecil. Lagi pula, ia tidak bisa mendapat keterampilan teknis di sini. Untunglah, ia mendapat pekerjaan di toko hasil pertanian, Firma Bokheung. Dari pekerjaannya mengantarkan barang-barang dagangan ke pembeli, dia mendapat imbalan makan tiga kali sehari dan ½ karung beras setiap bulan. Inilah pekerjaan tetap pertama yang berhasil diraihnya. Saat itu tahun 1934, usianya kurang dari 20 tahun.

Cobaan silih berganti
Sebagai orang yang sifatnya hangat dan pekerja keras, Chung Ju-Yung berhasil memikat hati pelanggannya. Semua anak bosnya pemalas, sehingga Ju-Yung meraih kepercayaan bosnya untuk mengelola toko. Dengan hasil jerih payahnya, ia membeli tanah untuk keluarganya di Tongchon, Tak lama kemudian, ia kembali ke kampung dan dijodohkan dengan Byun Joong-Seok, perempuan muda sekampungnya. Walaupun mereka belum pernah bertatap muka sebelum pernikahan, sejak semula pernikahan mereka bahagia. Istrinya adalah jenis istri ideal menurut tradisi Timur: penuh perhatian terhadap suami, hemat, dan rajin mengurus rumah tangga.

Tidak lama kemudian Ju-Yung kembali ke Seoul. Dia menyewa sebuah rumah di sekitar Shintangdong yang menghadap ke jalan dan membuka toko hasil pertanian yang dinamai Firma Kyongil. Kondisi ekonominya pun menjadi sangat baik. Saat itu, ia baru berumur 22 tahun, berarti 4 tahun setelah kabur terakhir kalinya dari rumah.
Namun, baru 2 tahun, Jepang mengadakan agresi besar-besaran terhadap Tiongkok. Pemerintahan Jepang di Korea mengambil alih dan menguasai pengadaan bahan makanan selama masa perang. Toko Ju-Yung ditutup dan ia terpaksa mudik ke kampungnya.
Ju-Yung berpikir, selama ini ia selalu berhasii mengatasi kesulitan kalau berusaha sungguh-sungguh. Jadi, ia pun kembali ke Seoul dengan tekad menjajaki kemungkinan membuka usaha lain. Ia membuka bengkel perbaikan kendaraan bermotor karena usaha itu modalnya kecil tetapi cepat balik modal. Lagi pula, orang Jepang di Korea tidak mau terjun ke bidang usaha “kotor” seperti itu.

Pada 1 Februari 1940, dia mengambil alih manajemen bengkel reparasi mobil “A-Do Service”. Untuk itu, ia harus mengeluarkan semua uangnya dan masih meminjam dari pelanggan lamanya. Modal seluruhnya 5.000 Won. Namun, baru 5 hari, api melalap bengkel itu. Cobaan berat kembali menderanya.

Meski tanpa uang sepeser di tangan, Chung Ju-Yung tetap tidak berpaling sedikit pun dari tekadnya. Ia berutang lagi sebesar 3.000 Won pada pelanggan lamanya itu dan membuka lagi bengkel “A-Do Service” di tempat baru dengan mempekerjakan 50 karyawan. Karena usahanya tidak memiliki izin, dia selalu disatroni polisi Jepang di wilayah itu. Dengan cerdiknya, dia berhasil meluluhkan hati polisi yang lantas menyuruhnya memindahkan papan nama ke tempat yang agak tersembunyi sehingga polisi dapat berpura-pura tidak melihatnya. Sejak itu, bengkelnya bebas dari “sidak” dan berkembang pesat.

Ketika persaingan usaha bengkel mobil sangat ketat, Ju-Yung menerapkan strategi “pelayanan cepat” dengan bayaran lebih mahal. Menurut Ju-Yung, mutu pelayanan bengkel rata-rata sama. Kelebihan yang bisa ia berikan adalah pelayanan yang cepat dan efisien. Pemilik mobil masa itu umumnya sangat kaya. Mereka tidak keberatan keluar uang agak lebih banyak asal kendaraan mereka selesai ditangani dengan baik dalam waktu cepat. Akibatnya, ia memperoleh keuntungan lebih besar dari bengkel-bengkel lain.
Orientasi pada efisiensi ini kemudian diterapkan pada manajemen Hyundai dalam bersaing ketat di dunia industri.

Pada akhir 1941, imperialis Jepang memulai Perang Pasifik dan sebuah maklumat diterbitkan yang intinya mengharuskan semua perusahaan dirampingkan agar cocok menghadapi perang. Banyak perusahaan Korea harus merger dengan perusahaan Jepang. Pada awal 1943, “A-Do Service” milik Chung Ju-Yung dipaksa merger dengan perusahaan Jepang. Kerja kerasnya selama 3 tahun seakan-akan runtuh dalam sehari.

Chung Ju-Yung tidak mau menyerah pada keadaan. Ia membeli 30 truk dan menjalankan usaha transportasi. Truknya mengangkut bijih emas dari pertambangan ke pabrik pengolahan. Teman pemilik pertambangan selalu merongrong usaha Ju-Yung sehingga Mei 1945 ia terpaksa menjual usahanya di bawah harga kepada seorang pengusaha Jepang, yaitu cuma 50.000 Won. Namun, siapa sangka 3 bulan kemudian, 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat. Sebulan kemudian Ju-Yung sudah kembali ke Seoul untuk bergabung dengan sebuah usaha peleburan logam sambil menunggu kesempatan memulai usaha baru.

Meluaskan usaha
April 1946,bersama teman-temannya, Chung Ju-Yung membeli tanah di tengah kota Seoul. Dia memancangkan papan nama Hyundai Motor Industrial Co. (juga Hyundai Auto Repair Works) untuk pertama kalinya. Hyundai artinya modernistic, model baru.
Pada saat itu angkatan bersenjata AS yang ditempatkan di Korea dilengkapi dengan kendaraan dalam jumlah besar. Karena perusahaan Ju-Yung sangat berpengalaman dan memiliki keterampilan tinggi di bidang perbaikan mobil, ia segera mendapat kepercayaan dari para pelanggannya. Dalam waktu kurang dari setahun, bengkel reparasinya berkembang pesat menjadi bengkel besar yang mempekerjakan 100 orang.

Suatu hari Chung Ju-Yung pergi ke balai kota untuk meminta pinjaman bagi perusahaannya. Ia mendapat 1 juta Won. Namun, orang lain yang meminta pinjaman mendapat 10 juta Won. Ia jadi penasaran. Ia mendapat jawaban bahwa perusahaan konstruksi jauh lebih menarik para investor daripada usaha perbengkelan.

Begitu pulang, ia menancapkan papan bertuliskan Hyundai Civil Engineering Co. di sebelah papannya yang lama. Begitulah, 25 Mei 1947 itu ia mendirikan perusahaan konstruksi yang akan menjadi perusahaan raksasa. Ketika beberapa temannya mengingatkan untuk tidak melangkah ke arah yang tidak cukup dikuasainya, ia menimpali, “Saya pernah bekerja di sejumlah dok dan memiliki pengalaman lebih banyak ketimbang yang lain.” Dengan kata-kata itu, Chung Ju-Yung memulai bisnis barunya.

Berawal dengan hanya seorang insinyur dan beberapa teknisi, Hyundai Civil Engineering Co. mencatat rekor meraih total kontrak 15,3 juta Won pada tahun pertama. Dalam 2 tahun berikutnya perusahaan ini memantapkan reputasi sangat baik di antara 3.000 perusahaan konstruksi dalam negeri yang dimonopoli beberapa grup industri raksasa.
Tanggal 15 Agustus 1948, Republik Korea berdiri dengan Lee Syng-man sebagai presiden. Januari 1950, Chung Ju-Yung menggabungkan Hyundai Civil Engineering Co. dan Hyundai Motor Company menjadi Hyundai Engineering & Construction Co. Ltd. yang menjadi cikal bakal Hyundai Enterprises Group. Saat Chung Ju-Yung akan melakukan ekspansi berikutnya, Juni tahun itu pecahlah Perang Korea Korea Utara yang didukung kubu komunis bertarung dengan Korea Selatan yang didukung AS. Hyundai Construction yang baru berumur 6 bulan pun berantakan.

Chungju-Yung dan keluarganya mengungsi. Sebagai kepala keluarga, ia harus mengais-ngais dari bawah lagi. Saat mengantar koran-koran ke seorang politikus, ia mendapat kesempatan menyaksikan betapa pemimpin-pemimpin Republik Daehan (nama lain dari Korea) hidup bermewah-mewah padahal rakyat sedang sengsara sehingga ia merasa sangat sebal.

Lalu 15 September 1950, tentara AS mendarat di Inchon. Tentara negeri Paman Sam ini menggelar banyak proyek pembangunan. Seorang adik Chung Ju-Yung, yaitu Chung In-Yung, menjadi juru bahasa Letnan McAllister. McAllister membutuhkan perusahaan konstruksi yang bisa dipercaya dan meminta informasi dari juru bahasanya yang lantas merekomendasikan Chung Ju-Yung dengan Hyundai Construction Company-nya. Berkat pembangunan dok pelabuhan Inchon, Hyundai mendapat pengalaman elementer dalam meraih proyek internasional. Ini merupakan modal saat berkompetisi di masa mendatang di pasar internasional.

Tahun 1952, Jenderal Eisenhower, pahlawan Perang Dunia II yang kemudian menjadi Presiden AS, berkunjung ke Korea. Garnisun AS mempercayai Hyundai untuk membangun rumah tempat jenderal itu menginap. Syaratnya, WC-nya memakai kloset. Padahal, Chung Ju-Yung tidak tahu bagaimana rupanya water closet. Namun, semuanya beres juga hanya dalam waktu 15 hari.

Gencatan senjata ditandatangani antara Korea Utara dan Korea Selatan pada 27 Juli 1953. AS menarik sebagian tentaranya dari Korea. Setelah menderita 36 tahun di bawah aturan kolonial, Korea perlahan mendapat kemerdekaannya. Menghindari masuknya penjajah baru, Korea bertekad membangun perekonomian berdasarkan kekuatan dan sumber daya sendiri. Hyundai Construction mulai menerima tawaran dari dalam negeri.

Namun, saat itu inflasi menggila. Chung Ju-Yung menderita kerugian hebat dalam proyek pembangunan kembali Jembatan Golyong di atas Sungai Nak-dong. Harta yang dikumpulkannya selama ini habis tertelan. Menanggapi kerugian tersebut Ju-Yung yang tidak kenal menyerah berkata, “Ini bukan kerugian, tetapi cobaan baru.” Yang penting, ia berhasil mempertahankan reputasi bisnisnya walaupun ia memerlukan waktu 20 tahun untuk melunasi semua utang.

Kerugian itu menjadi pelajaran baginya dalam menghadapi inflasi. “Jangan bertangan kosong kalau bergulat dengan harimau. Jangan bertelanjang kaki menyeberangi sungai yang sedang banjir,” begitu ia mengutip kata-kata mutiara dari buku kuno.
Tahun 1957, ketika Hyundai memperbaiki Pelabuhan Inchon, perusahaan menghadapi kekurangan peralatan cukup besar. Chung Ju-Yung kemudian mengirim teknisi ke markas tentara AS untuk mencuri pandang peralatan bekas yang ada. Dari sana, dia membuat tiruannya untuk digunakan sendiri. Sejak itu, berbagai proyek di Korea ditangani Hyundai termasuk pembangunan Jembatan Sungai Han pada September 1957. Hyundai pun menjadi salah satu dari lima perusahaan konstruksi terkemuka di Korea.

Hyundai tidak ragu-ragu belajar dari AS dan luar negeri. Karyawannya sengaja belajar bahasa Inggris. Hyundai juga merupakan perusahaan konstruksi pertama di Korea yang merekrut para sarjana.

Belajar dari kegagalan
Setelah reformasi ekonomi digulirkan, menyusul pergantian pemerintahan yang menempatkan Park Chung-Hee sebagai pemimpin Korea, terbitlah harapan baru di bidang ekonomi. Penanaman modal asing digalakkan. Teknologi tinggi diimpor. Prioritas diberikan pada industri untuk impor. Korea ingin mengubah dirinya menjadi kekuatan industri modern yang bisa bersaing di pasar internasional. Chung Ju-Yung merupakan salah satu perintis kemajuan ini. Untuk membangun sistem industri yang independen, bahan mentah mesti disediakan oleh pasar dalam negeri.

Pada Juli 1962, pembangunan pabrik semen Danyang dimulai. Setiap Minggu malam, selama 2 tahun pembangunan, Ju-Yung datang ke lokasi proyek untuk melakukan supervisi. Saat ia datang, para pekerja tampak giat bekerja. Maklum di belakangnya mereka menjulukinya “macan buas”. Suatu kali, ia ketiduran di kereta api sehingga baru turun di stasiun berikutnya: Akibatnya, ia datang terlambat 30 menit. Dia berhasil menangkap basah pekerjanya yang bermalas-malasan dan tentu saja mereka kena marah.

Akhirnya, pabrik semen itu rampung 6 bulan lebih cepat dari rencana. Januari 1970, pabrik tersebut berubah menjadi Hyundai Cement Co. Ltd. Kehadirannya membuat Korea tidak perlu bergantung pada bahan konstruksi dari luar negeri. Semen “Cap Macan”-nya menguasai pasaran di Korea karena murah dan perusahaan itu menjadi salah satu perusahaan terbesar di Korea. Hyundai kini memegang peranan penting dalam mendirikan jaringan tenaga penggerak industri, mulai dari panas bumi sampai nuklir.

Kemajuan dalam industri Korea bukan tidak ada kesulitannya bagi para pengusaha. Mereka kekurangan dana, devisa dibatasi, dan pasar dalam negeri jenuh. Satu-satunya jalan keluar adalah ikut dalam persaingan internasional.
Hyundai Construction Co. berhasil meraih kepercayaan di luar negeri. Proyek pertamanya adalah pembangunan jalan raya Pattaninarathiwat di Thailand. Dalam tendernya, Hyundai mengalahkan 29 perusahaan pesaing dari 16 negara, termasuk Jerman, Jepang, dan Prancis. Namun, siapa sangka proyek yang dibiayai pemerintah Thailand itu berakhir dengan kegagalan. Hyundai mengalami kerugian besar sekali.

Soal kegagalan yang dialaminya, Ju-Yung mengatakan, “Kegagalan ini memberi kita pelajaran bahwa di luar negeri kita harus memecahkan masalah geologi dan meteorologi yang spesifik dulu sebelum mulai membangun. Selain itu, manusianya pun berbeda. Kita harus menyesuaikan diri dengan kondisi setempat. Pengalaman buruk harus diingat. Dengan mengingat kerugian dan kegagalan, kita bisa melakukan perbaikan. Ingat, mereka yang melupakan kesalahan masa lalu, akan gagal lagi, dan gagal lagi.”

Perusahaan otomotif terbesar di Korea
Belajar dari kerugian besar saat menggarap perbaikan Jembatan Golyong dan pembangunan jalan raya di Thailand, Hyundai berhasil meraup untung dari proyek jalan raya lain di Thailand. Perusahaan ini kemudian mengerjakan proyek raksasa, seperti proyek Alaska Storm, proyek markas militer, dan perumahan di Guam, proyek dam South Pacific Islands, dan proyek Cam Ramh Bay di Vietnam. Seluruh proyek itu memberi pelajaran berharga mengenai sumber daya manusia dan keuangan bagi Hyundai untuk mengerjakan jalan bebas hambatan Seoul – Pusan di tahun 1968.

Pekerjaan konstruksi jalan tol Seoul – Pusan dimulai 1 Februari 1968. Ju-Yung begitu bersemangat mengerjakan proyek ini, sampai-sampai dia menggotong tempat tidur ke lokasi proyek. Siang malam, tanpa kenal lelah, dia bekerja di sana. Pada masa itulah, untuk pertama kalinya ia menderita nyeri di tulang belakang dan tulang leher. Jalan raya sepanjang 428 km itu dibuka pada 27 Juni 1970.

Pada Desember 1966, 2 tahun sebelum pembangunan jalan bebas hambatan Seoul – Pusan dimulai, Hyundai Motor Company didirikan di Seoul. Sebelumnya, kendaraan bermotor di Korea banyak diimpor dari Jepang. Chung Ju-Yung punya alasan tersendiri dalam membangun industri kendaraan bermotor. “Kemakmuran suatu negara sangat erat kaitannya dengan perkembangan mobilitas dan fleksibilitasnya. Sejarah perkembangan sarana transportasi umat manusia – dari kuda tunggang sampai kapal buatan Inggris di zaman modern dan mobil Amerika abad ini – telah membuktikannya,” katanya.
Perusahaan dengan produksi lebih dari satu juta unit per tahun, ini pernah merupakan perusahaan otomotif terbesar di Korea. Yang menjadi targetnya adalah masuk dalam lima perusahaan otomotif terbesar di dunia pada 2010. Namun, dalam krisis moneter 1997 – 1998 kedudukan Grup Hyundai sempat merosot hebat.

Pada masa perintisannya, Chungju-Yung sempat menjalin kerja sama dengan pabrik mobil Amerika, Ford. Namun, Ford cuma berminat menjual suku cadang ke Korea sehingga kerja sama dihentikan. Chung Ju-Yung mengambil keputusan untuk mengandalkan kekuatan sendiri dalam mengembangkan pabrik otomotif. Kemudian, dia mempercayakan Hyundai Motors ke adiknya, Chung Se-Yung. Jalinan kerja sama pun berpindah ke Italia untuk mendapatkan teknologi mobil.

Model Pony pertama keluar dari jalur perakitan Hyundai Motors pada Januari 1976. Itulah mobil pertama yang pernah dibuat di Korea. Didukung oleh kondisi ekonomi yang membaik dan jaringan jalan bebas hambatan yang meluas, serta pasar yang sudah siap, produk domestik itu meraih sukses besar.

Berdasarkan model Pony, Hyundai memperbaharui produk mobilnya menjadi generasi baru. Desember 1984 mobil model Pony dibuat Hyundai Motor Company dengan produksi per tahun 500.000 unit.

Sejauh ini, Hyundai telah menghasilkan belasan model, beberapa di antaranya meraih sukses besar. Model Excel misalnya, meraih sukses di pasar AS. Pada Juli 1988, produksi. tahunan sedan model ini mencapai satu juta unit. Pada tahun 1992, model Scoupe menjadi satu dari sepuluh model teratas di AS. Pada tahun yang sama model Elantra mendapatkan penghargaan di Austria. Lalu, pada 1994 mobil sedan model Accent sukses dikembangkan Hyundai Motor Company. Pengembangan industrinya juga dilakukan dengan membeli KIA Motor Corporation pada Desember 1998.

Mudik bawa sapi
Dalam perjalanannya, Hyundai tidak hanya bergerak di industri konstruksi dan otomotif, melainkan juga industri elektronik industri berat, keuangan, jasa, serta industri lainnya. Meski berkembang, ada hal yang tetap bertahan di dalam Hyundai, yakni budaya Konfusius.

Kesederhanaan diserap sebagai salah satu ciri Hyundai yang menonjol. Chungju-Yung percaya, sebuah perusahaan yang dipimpin orang yang suka berfoya-foya tidak akan berkembang karena foya-foya mendorong dilakukannya korupsi. Sebuah negara dengan pemimpin yang kotpr dan korup juga tidak akan dapat berkembang. Maka, dia mengajak semua keluarga Hyundai untuk berhemat, misalnya setiap lembar kertas kantor harus digunakan kedua sisinya. Dia sendiri memberikan teladan soal ini.
Falsafah itu diterapkannya juga di rumah. “Saya sering mengingatkan anak-anak saya untuk rajin dan hemat.” Anak-anaknya selalu berpakaian dan menjalani hidup sederhana. Mereka pun mandiri.

Semasa masih di rumah orang tua, mereka sarapan bersama ayah mereka. Inilah saat bagi keluarganya untuk berkumpul dan berkomunikasi. la berangkat ke kantor bareng dengan saat anak-anaknya meninggalkan rumah.
Ada satu hal yang berlawanan dengan manajemen modern dalam perusahaannya. Chungju-Yung mempekerjakan adik-adik dan anak-anaknya dalam perusahaannya. Para penggantinya pun adiknya dan kemudian anaknya.

Dua putranya meninggal mendahului dia, begitupun seorang menantunya. Setelah ia meninggal pada tahun 2001, putranya yang keempat, Chung Mong-Heon salah seorang pemimpin senior Grup Hyundai, secara mengejutkan bunuh diri 4 Agustus 2003 dengan melompat dari jendela gedung bertingkat tinggi. (Hari berikutnya, seorang pengusaha besar di Indonesia, Marimutu Manimaren, melakukan hal yang sama di Jakarta, Red.). Diduga karena Hyundai terlibat skandal penyuapan terhadap pemerintah Korea Utara untuk mempercepat pertemuan Presiden Kim Dae-Yung dari Korsel dengan Kim Yong-Il dari Korut agar Kim Dae-Yung mendapat Hadiah Nobel Perdamaian.

Tahun 1998 Chung Ju-Yung memang “mudik” ke desanya yang sudah ditinggalkannya selama 66 tahun di kawasan yang kini menjadi Korea Utara. Pada tahun 1989, ia kembali berkunjung ke Korut. Ia membawa 1.000 sapi pilihan dalam dua tahap untuk disumbangkan. Katanya, sebagai pembayaran atas uang 70 Won yang ia curi dari ayahnya ketika ia berumur 17 tahun. Anda ingat, ia mengambil uang penjualan seekor sapi itu untuk biaya sekolah akunting? Ia masih melakukan kunjungan-kunjungan lain untuk mempromosikan rekonsialiasi kedua Korea.

Dihujani gelar Doktor Kehormatan
Sebagian orang mengritik Chung Ju-Yung sebagai orang yang kurang pendidikan. Maklum ia cuma lulusan SD. Namun, ia diundang lebih sering dari siapa pun untuk memberi ceramah di mana-mana. Walaupun ia sendiri kurang mendapat pendidikan formal, ia menganggap pendidikan penting sekali. “Korea tidak memiliki banyak sumber alam,” katanya. “Kita mengandalkan otak dan kemampuan teknis. Karena itu, pendidikan penting sekali.” Jadi, ia menyisihkan dana besar secara khusus untuk pendidikan. Bukan hanya untuk mendidik adik-adik, anak-anaknya, dan karyawannya, tetapi juga masyarakat luas.
Menurut Hyundai, karyawan adalah aset utama perusahaan sehingga harus diberi kesempatan mengembangkan bakat-bakatnya agar bisa menyumbangkan tenaga dan pikiran lebih baik. Promosi bagi karyawan terutama didasarkan atas sumbangan dan kemampuannya, bukan senioritas.

Tahun 1995, 8 tahun setelah mengundurkan diri sebagai orang pertama di Grup Hyundai, ia mendapat gelar doktor honoris causa untuk ilmu filsafat dari Universitas Korea. “Di masa muda, saya pemah mengusung-usung batu untuk mendirikan universitas ini,” katanya dalam upacara penyerahan gelar itu. Bahkan Universitas John Hopkins yang terkemuka di AS pun pada tahun itu memberinya gelar yang sama untuk kemanusiaan karena ia dianggap berhasil mengatasi pelbagai kesulitan besar dalam hidupnya dan menyumbang banyak bagi kemakmuran Korea. Ia memang dianggap tokoh yang banyak mempengaruhi sejarah negaranya, dari negara yang morat-marit menjadi salah satu “macan” kaliber dunia.

Sebelumnya, ia sudah mendapat gelar doktor honoris causa untuk ilmu ekonomi dari Georgetown University di AS. Ia juga menyandang gelar kehormatan yang sama dari pelbagai universitas lain.

Menurut Chung Ju-Yung, yang pernah merasakan sendiri kemiskinan, hal pertama yang harus diusahakan ialah agar semua orang cukup makan. Setelah itu, baru yang lainnya.
Chung Ju-Yung sendiri, setelah perusahaannya menjadi besar, tetap membanting tulang bagi Hyundai. Namun, bukan lagi untuk menumpuk harta pribadi, melainkan karena didorong oleh tujuan yang lebih luhur. “Kalau perusahaan maju, karyawan juga sejahtera dan kita membayar lebih banyak pajak yang bisa digunakan untuk masa depan negara dan masyarakat luas. Sebuah perusahaan kecil adalah milik pribadi seseorang. Ketika perusahaan menjadi besar, ia menjadi milik karyawannya dan ketika perusahaan itu berkembang lebih lanjut, ia menjadi milik masyarakat dan merupakan kekayaan negara.”
Hyundai juga menyumbang banyak untuk olahraga. Korea menjadi tuan rumah Olimpiade tidak lepas dari usaha Chung Ju-Yung sehingga Komite Olimpiade memberinya bintang kehormatan 1998.

Budaya kesetaraan
Chung Ju-Yung berpandangan, “Orang yang paling jujur dalam mengerjakan hal kecil, sering kali paling jujur pula dalam mengerjakan hal yang besar. Orang yang memiliki ketulusan dalam melakukan hal-hal kecil, sering kali akan tulus pula ketika melakukan sesuatu yang besar.” Karyawan yang tidak jujur bisa kehilangan “meja” malam itu pula. Hyundai juga berusaha merigembangkan budaya “kesetaraan”.
Menurut Chung Ju-Yung, para teknisi, pekerja, dan semua pegawai, bila semuanya merasa diperlakukan setara, sebagai sahabat, akan merasa ikut memiliki Hyundai. Tak seorang pun di Hyundai diharapkan merasa inferior dalam posisinya, dan tak seorang pun diperbolehkan sok superior terhadap yang lainnya.

Di Hyundai tidak ada tangga berjalan khusus untuk CEO sebagaimana di perusahaan lain. Jangan heran, bila sekali waktu Chung Ju-Yung yang baru melangkah masuk ke dalam lift yang penuh sesak, akan mundur kembali untuk memberi tempat kepada orang yang menyerobot karena didorong kebutuhan mendesak.

Di beberapa perusahaan internasional yang besar, lebih sulit melihat CEO-nya ketimbang presiden negara itu. Tapi di Hyundai, Chung Ju-Yung selalu terlihat di tengah-tengah pekerja untuk melakukan supervisi, berdiskusi dengan mereka, atau mendengar keluhan mereka. Ada begitu banyak foto yang dikutip tanpa sepengetahuannya yang menunjukkan orang lain berpakaian resmi sementara dia berkemeja biasa.
Ketika ada waktu luang, Ju-Yung akan bergabung dengan para pekerja, untuk adu panco, minum, atau mengobrol. Dia juga hadir di antara para pekerja dalam kegiatan seperti bermain bola voli dan gulat.

Chung Ju-Yung bersedia datang dan bernyanyi di depan para pekerjanya dalam setiap pesta untuk bergembira bersama mereka.

sumber: www.eciputra.com

Kesuksesan Soichiro Honda

08:52
Amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda
selalu terbentur pada kendaraan bermerek Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merek kendaran ini memang selalu menyesaki padatnya lalu lintas. Karena itu barangkali memang layak disebut sebagai raja jalanan. Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri kerajaan bisnis Honda -- Soichiro Honda -- selalu diliputi kegagalan saat menjalani kehidupannya sejak kecil hingga berbuah lahirnya imperium bisnis mendunia itu. Dia bahkan tidak pernah bisa menyandang gelar insinyur. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak
pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.

Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun,ia terus bermimpi dan bermimpi. Dan, impian itu akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras. ''Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda,'' tutur Soichiro, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengidap lever.
Kecintaannya kepada mesin, jelas diwarisi dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah. Di kawasan inilah dia lahir. Kala sering bermain di bengkel, ayahnya selalu memberi catut (kakak tua) untuk mencabut
paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906 ini dapat berdiam diri berjam-jam. Tak seperti kawan sebayanya kala itu yang lebih banyak menghabiskan waktu bermain penuh suka cita. Dia memang menunjukan keunikan sejak awal. Seperti misalnya kegiatan nekad yang dipilihnya pada usia 8 tahun, dengan bersepeda sejauh 10 mil. Itu dilakukan hanya karena ingin menyaksikan pesawat terbang.

Bersepada memang menjadi salah satu hobinya kala kanak-kanak. Dan buahnya, ketika 12 tahun, Soichiro Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Sampai saat itu, di benaknya belum muncul impian menjadi usahawan otomotif. Karena dia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya selalu rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke kota, untuk bekerja di Hart Shokai Company. Bossnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja di situ, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, Saka Kibara mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya kian membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya tak jarang hingga larut malam, dan terkadang sampai
subuh. Yang menarik, walau terus kerja lembur otak jeniusnya tetap kreatif.

Kejeniusannya membuahkan fenomena. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik untuk kepentingan meredam goncangan. Menyadari ini, Soichiro punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia.

Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelah menciptakan ruji. Lalu Honda pun ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Mulai saat itu dia berpikir, spesialis apa yang dipilih ? Otaknya tertuju kepada
pembuatan ring piston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada 1938. Lalu, ditawarkannya karya itu ke sejumlah pabrikan otomotif. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring Piston buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu dan
menyesalkan dirinya keluar dari bengkel milik Saka Kibara. Akibat kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal ring pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin.

Siang hari, setelah pulang kuliah, dia langsung ke bengkel mempraktekkan pengetahuan yang baru diperoleh. Tetapi, setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. ''Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,'' ujar Honda, yang diusia mudanya gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskan kuliahnya bukan mencari ijazah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan. Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukan akhir segalanya. Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterima pihak Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa Honda berniat mendirikan pabrik. Impiannya untuk mendirikan pabrik mesinpun serasa kian dekat di pelupuk mata.

Tetapi malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana kepada masyarakat. Bukan Honda kalau menghadapi kegagalan lalu menyerah pasrah. Dia lalu nekad mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Namun lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar, bahkan hingga dua kali kejadian itu menimpanya.

Honda tidak pernah patah semangat. Dia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, untuk digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Penderitaan sepertinya belum akan selesai. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik ring pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Akhirnya, tahun 1947, setelah perang, Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya akibat krisis moneter itu. Padahal dia ingin menjual mobil itu untuk membeli makanan bagi keluarganya.

Dalam keadaan terdesak, ia lalu kembali bermain-main dengan sepeda pancalnya. Karena memang nafasnya selalu berbau rekayasa mesin, dia pun memasang motor kecil pada sepeda itu. Siapa sangka, sepeda motor-- cikal bakal lahirnya mobil Honda -- itu diminati oleh para tetangga. Jadilah dia memproduksi sepeda bermotor itu. Para tetangga dan kerabatnya berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Lalu Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi raja jalanan dunia, termasuk Indonesia.

Semasa hidup Honda selalu menyatakan, jangan dulu melihat keberhasilanya dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. ''ORANG MELIHAT KESUKSESAN SAYA HANYA SATU PERSEN. TAPI, MEREKA TIDAK MELIHAT 99 PERSEN KEGAGALAN SAYA,'' tuturnya. Ia memberikan petuah, ''KETIKA ANDA MENGALAMI KEGAGALAN, MAKA SEGERALAH MULAI KEMBALI BERMIMPI. DAN MIMPIKANLAH MIMPI BARU.'' Jelas kisah Honda ini merupakan contoh, bahwa sukses itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, dan hanya berasal dari keluarga miskin.

Thursday, 14 June 2012

Agar tak Kedodoran di Tengah Bulan

21:10
Memasuki akhir bulan adalah saat di mana mayoritas para pekerja mendapatkan bayaran atas pekerjaan mereka. Penghasilan masuk berupa gaji sudah seharusnya diatur sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi semua pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Jangan sampai, gaji yang anda terima di akhir bulan Januari, langsung habis di hari-hari pertama bulan Februari, yang pada akhirnya malah akan membuat anda kesulitan dalam memenuhi kebutuhan selama sebulan mendatang. 

Ketika kita harus dihadapkan oleh pengaturan arus kas, sekilas terlihat sederhana dan mudah. Hanya terdiri dari penghasilan masuk, yang umumnya berupa gaji, dan pengeluaran untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Namun, ketika kita harus dihadapkan pada implementasinya, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Terutama ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa jumlah pengeluaran yang anda lakukan, malah lebih besar dari penghasilan yang anda terima.

Secara sederhana, arus kas terbagi atas beberapa kelompok spesifik pengeluaran. Sejumlah pos pengeluaran yang biasa anda lakukan, dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok pengeluaran, yaitu Kelompok Primer, Kelompok Kewajiban, Kelompok Sekunder, dan Kelompok Investasi atau Tabungan. Cobalah untuk memasukkan semua pos pengeluaran anda, ke dalam beberapa klasifikasi tersebut. 
Pengeluaran yang masuk ke klasifikasi primer adalah berbagai pengeluaran yang biasanya anda keluarkan untuk menunjang produktifitas dan kehidupan anda sehari-hari. Pengeluaran yang masuk ke dalam klasifikasi ini bersifat vital karena anda tidak bisa mengurangi besarannya secara fleksibel sewaktu-waktu. Misalnya, pengeluaran yang rutin anda lakukan untuk kebutuhan belanja makan bulanan keluarga. Anda tidak bisa serta-merta mengurangi misalnya hingga 50%, karena kebutuhan makan keluarga anda bergantung dari pos pengeluaran tersebut.

Klasifikasi kewajiban terdiri dari berbagai pengeluaran yang berhubungan dengan kewajiban anda terhadap pihak ketiga. Seperti halnya dengan klasifikasi primer, klasifikasi ini juga tidak bisa diubah secara fleksibel karena ini berhubungan dengan pihak lain. Contoh klasifikasi kewajiban yang sangat umum bagi masyarakat Indonesia, terutama di kota besar pada umumnya adalah pengeluaran wajib yang mereka untuk lakukan untuk membayar cicilan kredit bagi bank. Anda tentu tahu jika pengeluaran ini tidak anda bayarkan, maka anda akan berurusan dengan debt collector. Tentu anda tidak ingin hal seperti ini terjadi, bukan?

Untuk klasifikasi sekunder memasukkan berbagai pos pengeluaran yang sifatnya tidak termasuk ke dalam 2 klasifikasi sebelumnya. Pengeluaran yang masuk ke dalam klasifikasi ini biasanya bersifat pengeluaran pribadi dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas dan produktifitas keseharian anda. Anda dapat melakukan penyesuaian terhadap pengeluaran yang ada di klasifikasi ini sewaktu-waktu anda membutuhkannya. Misalnya anda sedang membutuhkan dana lebih untuk kebutuhan pengeluaran bulanan anda. Contoh dari pengeluaran sekunder ini adalah untuk kebutuhan hobi atau entertainment anda dan keluarga. Jika anda memang rutin dan hobi untuk menonton bioskop bersama keluarga, maka pengeluaran itu dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi pengeluaran sekunder dan jika seandainya pengeluaran itu dikurangi, maka tidak akan mengganggu kondisi produktifitas dan aktivitas lainnya.

Klasifikasi terakhir adalah Pengeluaran Investasi atau Tabungan. Klasifikasi ini disiapkan khusus bagi anda yang memang akan mulai melakukan investasi demi masa depan. Berhubungan dengan kebutuhan investasi, sebaiknya anda menghubungi perencana keuangan anda sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Hal ini agar pengeluaran investasi anda dapat maksimal sesuai dengan kebutuhan anda. Contoh dari pengeluaran tersebut adalah ketika anda mulai mempersiapkan dana pendidikan anak atau persiapan dana pensiun. 

Dengan beberapa pembagian klasifikasi tersebut diharapkan kondisi keuangan anda ke depan dapat lebih teratur dan terencana. So, have fun with the money!

Budi Triadi Pratama, S.Mn, RIFA, RFC, Partners / Senior Advisor AFC Financial Check Up

7 Alasan Kita Perlu Perencanaan Keuangan

21:05
Pada20-30 tahun lalu, masa-masa orang tua kita masih membiayai hidup kita, belum ada yang namanya profesi Financial Planner atau Perencana Keuangan di Indonesia. Tapi 10 tahun belakangan ini profesi ini sudah banyak bermunculan di Indonesia. Dengan berkembangnya gaya hidup yang semakin konsumtif, naiknya inflasi yang membuat kebutuhan hidup dimasa yang akan datang semkin mahal, banyaknya produk-produk investasi yang ditawarkan, dan semakin sadarnya masyarakat akan kesejahteraan hidupnya. 

Beberapa alasan mengapa kita membutuhkan sebuah Perencanaan Keuangan :


1. Untuk melindungi diri kita dan keluarga dari risiko keuangan

Dalam siklus hidup tentunya ada masa-masa naik dan turunnya tingkat kehidupan , dan tidak dapat dipungkiri, dimanapun situasi kehidupan kita, pastinya berhubungan dengan uang. Naik turunnya situasi keuangan masih dapat diatasi dengan bantuan seorang profesional. Apa saja masalah-masalah penting dan darurat yang berhubungan dengan keuangan, contohnya adalah : kehilangan pekerjaan, sakit keras, kecelakaan yang menyebabkan cacat, dan kematian kepala keluarga sebagai sumber pendapatan.

2. Untuk melunasi utang

Memang sangat baik jika kita sudah memiliki investasi, baik investasi pada pasar modal, properti, bisnis maupun barang-barang berharga. Namun masih banyak diantara kita yang juga memiliki hutang yang besar, terutama hutang konsumtif. Hal ini sebenarnya sangat penting untuk dicari jalan keluarnya. Sangatlah tidak tepat jika setiap bulan berinvestasi dengan tujuan untuk mengumpulkan aset namun juga menumpuk hutang yang bunganya lebih tinggi dari hasil investasi kita.
Oleh karena itu, menyelesaikan hutang adalah hal yang paling penting didalam sebuah Perencanaan Keuangan yang kita miliki.

3. Untuk biaya membesarkan anak-anak

Setiap orang tua tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Oleh karena itu porsi yang cukup besar didalam anggaran rumah tangga adalah biaya untuk membesarkan anak-anak yang dapat berlangsung sekitar 20-25 tahun sebelum anak-anak kita dapat membiayai dirinya sendiri. Biaya ini meliputi sejak anak lahir, hingga biaya pernikahan, namun biaya yang paling besar adalah biaya pendidikan sejak memasuki persiapan sekolah (pre-school) hingga perguruan tinggi. Sebagai ilustrasi, jika biaya kuliah saat ini adalah Rp 50 juta, dengan adanya inflasi maka, dalam 15 tahun biaya tersebut menjadi sekitar Rp 770 juta.

4. Untuk pembelian aset, dari kendaraan hingga rumah

Rumah adalah aset utama yang harus dimiliki oleh seseorang, selain untuk digunakan sebagai tempat tinggal, rumah juga mnjadi sebuat aset yang nilainya bertambah dari waktu kewaktu. Aset kedua yang harus dimiliki adalah kendaraan. Umur kendaraan yang nyaman adalah 5 tahun. Jadi layaknya, setiap 5 tahun kita perlu mengganti kendaraan kita. 

Namun tidak semua orang, walaupun sudah memiliki pekerjaan, mampu untuk membeli rumah dan kendaraan karena gaji yang hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari hari sehingga dari tahun ke tahun uang tidak pernah cukup untuk membeli aset.Oleh karena itu diperlukan suatu solusi agar keinginan untuk membeli aset aset dapat tercapai.

5. Untuk membiayai pembelian polis asuransi

Semua aset yang sudah kita kumpulkan adalah untuk memenuhi segala kebutuhan kehidupan keluarga, namun bayangkan jika suatu saat terjadi kecelakaan, sakit atau meninggal, sehingga tidak dapat lagi kita membiayai keluarga kita.Untuk melindungi nilai ekonomis seseorang yang menjadi sumber pendapatan keluarga adalah dengan asuransi. Pertanyaan berikutnya adalah apakah asuransi yang kita miliki nilainya sudah cukup untuk membiayai kehidupan hingga masa depan keluarga yang ditinggalkan dapat terjamin. Berapa sebenarnya nilai asuransi yang harus dimiliki? Apa saja benefit dari asuransi kesehatan yang kita miliki? 

6. Untuk bisa menikmati pensiun dengan taraf hidup yang nyaman

Pensiun adalah saatnya kita menikmati masa istirahat dari pekerjaan. Tentunya kita ingin menikmati dengan taraf hidup yang nyaman. Namun dari mana kita bisa mendapatkan uang yang cukup untuk membiayai pensiun seperti yang kita inginkan?. Sudah bukan saatnya pada saat pensiun, justru kita masih harus mencari pekerjaan untuk membiayai hidup kita. Bukan hal yang tepat juga jika kita harus bergantung biaya ke anak-anak kita yang mungkin masih memerlukan biaya-biaya untuk kehidupannya sendiri bahkan untuk keluarganya.Sebagai ilustrasi, jika saat ini umur kita 45 tahun dengan biaya hidup kita adalah Rp 15 juta, maka pada saat kita pensiun diumur 55 tahun maka kita membutuhkan dana sekitar Rp 16 Milyar untuk dapat menikmati pensiun selama 20 tahun.

7. Untuk mewariskan kekayaan kita kepada anak-anak

Jika kita sudah memiliki Perencanaan Keuangan maka segala aset dan kekayaan kita sudah tertata untuk setiap tujuan. Pada akhirnya, jika kita berumur panjang dan memasuki usia pensiun, segala kekayaan yang kita miliki dapat kita wariskan kepada anak-anak. Oleh karena itu menyiapkan wasiat juga menjadi bagian dari sebuah Perencaan, agar generasi berikutnya dapat menikmati dan memelihara kekayaan yang kita wariskan.

Kapan saat yang tepat untuk memulai Perencanaan? Semakin dini memulai sebuah Perencanaan, akan semakin baik, terutama pada saat usia masih produktif. Dengan demikian kondisi keuangan akan menjadi lebih baik dengan jangka waktu investasi yang panjang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC-Senior Financial Advisor AFC

Monday, 11 June 2012

Upload File dengan FileZilla

10:59
Mungkin ada yang masih bingung dengan bagaimana cara untuk meng-upload file ke hosting anda. Setelah anda mendapatkan username dan password cpanel anda. berikut kami berikan sedikit tutorial mulai dari download file ftp sampai ke upload file. Semoga kiranya bisa membantu.

Langkah pertama kita masuki web FileZilla.Org  kemudian download file yang dimaksud yang sesuai dengan perangkat anda. Jiga anda pengguna Platform windows maka klik di bagian untuk windows seperti gambar dibawah ini.




Jika unduhan telah selesai lakukan installasi di komputer anda.












Klik Finish untuk menyelesaikan instalasi sekaligus menjalankan FileZilla.

Isi Host/Mesin dengan nama domain anda, contoh disini adalag "tkikorea.biz"
Isi Username/nama Pengguna dengan username cpanel anda
Isi Password/Kata Kunci dengan password cpanel anda
Isi Port dengan “21″
Lalu Klik Quickconnect/KoneksiCepat

Setelah anda klik Koneksi cepat maka akan muncul seperti gambar dibawah ini.





Anda bisa mentaransfer file yang ada di komputer anda (pada tampilan filezilla disebut situs lokal/sebelah kiri) ke hosting anda yang akan tampak disebelah kanan.

Siapkan file yangakan di upload pada folder kiri yang berada di komputer anda. Sebagai contoh kami akan mengupload beberapa file mp3 yang berada di komputer kami yang berada di Partisi hardisk F --> MP3--> Untuk TkiKorea.Biz. maka akan muncul file di bawahnya..

kemudian untuk Hosting anda saat ini berada di dalam folder “public_html” maka pada saat akan upload file, anda harus masuk ke folder “public_html” dengan cara double klik.. kemudian dicari file dimaksud akan ditempelkan dimana. sebagai contoh disini adalah : /domains/tkikorea.biz/public_html/wp-content/plugins/wordphonic/ephonic/mp3



Kemudian jika sudah siap seperti gambar dibawah ini anda tinggal memindahkan file-file yang di maksud dengan cara meng klik kanan file yang di maksud dan pilih upload atau bisa juga dengan langsung klik file yang dimaksud tahan dan geserkan ke sebelah kiri.
Dan jika ingin sekaligus beberapa file yang ingin di upload anda bisa klik drag pada beberapa file yang di maksud kemudian klik kanan dan pilih upload atau langsung tahan dan geser ke sebelah kirinya.



Lalu tunggu sampai proses upload selesai semua
Terima kasih ataskunjungannya ke Blog ini, kalaupun jika anda cuma kesasar he he.

Labels

Labels

Labels

Copyright © Blog'e Aji Bintara. All rights reserved. Template by CB Blogger