Iklan

Friday, 4 May 2012

Perencanaan Keuangan Usaha Pemula

21:06
Banyak orang saat ini merencanakan memiliki usaha sebagai salah satu kendaraan untuk menuju kebebasan finansial. Sah-sah saja, tetapi kadang sebagian orang hanya berpikir action saja tanpa ada perencanaan yang matang, sehingga banyak usahanya yang bertumbangan di jalan. Parahnya lagi, banyak di antara mereka yang sudah terlanjur keluar dari tempat kerjanya tanpa persiapan yang cukup. Lantaran berniat fokus dan “membakar kapal”. Akhirnya, tidak sedikit yang memutuskan untuk bekerja lagi, karena usahanya gagal di tengah jalan.


Bagi saya,  merencanakan keuangan dalam memulai usaha sangat perlu, baik dari segi keuangan bisnis maupun keuangan pribadi tetap direncanakan dengan matang. Hal ini agar segala sesuatu bisa diantisipasi dengan baik. Nah, apa saja yang harus disiapkan bila kita ingin merencanakan usaha ?

1. Persiapan Dana Darurat atau Cadangan

Dana darurat atau cadangan ini penting bagi seseorang yang akan memasuki dunia usaha. Paling tidak ini mengantisipasi bila Anda mengalami kegagalan. Atau sebagai bemper bila penghasilan usaha Anda belum bisa diharapkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dana cadangan untuk pengusaha paling tidak minimal 12 bulan pengeluaran keluarga. Kenapa? Biasanya 12 bulan pertama kegiatan usaha masih mengejar target balik modal dan uang usaha masih berputar untuk pengembangan omset. Jadi, keuntungan belum bisa digunakan untuk keperluan pribadi.  Kalau Anda cukup optimis dengan target bisnis Anda, maka bisa saja dana cadangan lebih kecil sebesar 6 bulan pengeluaran. Dana cadangan sebaiknya disimpan pada produk yang mudah dicairkan, seperti tabungan biasa, deposito, atau beli emas batangan.

2. Persiapan Modal

Untuk membuka bisnis, ambil contoh garment, pertama harus menentukan beberapa macam modal, yaitu biaya investasi peralatan, seperti mesin jahit, obras, dll. Atau bila Anda hanya sebagai distributor yang membuka toko garment Anda perlu perlengkapan untuk keperluan display produk dan peralatan toko seperti rak-rak, etalase, manequin, cash register, dll.

Anda juga memerlukan modal kerja untuk pembelian bahan baku, seperti kain, benang bila Anda memproduksi. Atau biaya pembelian pakaian jadi bila Anda hanya menjadi reseller. Sebaiknya, modal ini dicadangkan untuk 3 bulan ke depan yang bisa dikeluarkan tiap bulan atau ketika ada order. Modal ini juga bisa ditekan bila Anda menerapkan sistem konsinyasi atau titip jual dari supplier bila Anda sebagai reseller. Untuk menjadi reseller sebenarnya Anda bisa juga menjual secara online di webstore atau blog. Di mana Anda hanya menampilkan gambar sampel produk pakaian jadi tersebut. Bila ada pembeli yang memesan, baru Anda mengirim produknya.

Biaya yang perlu disiapkan lagi adalah biaya operasional untuk menjalankan usaha, seperti sewa tempat, gaji karyawan, listrik, kas kecil, dll.  Biaya operasional sebaiknya juga dicadangkan 3 bulan untuk berjaga-jaga selama usaha Anda belum menguntungkan.

3Pengaturan Cashflow Keuangan

Untuk menjaga agar keuangan usaha atau bisnis terkelola dengan rapi, tertiblah melakukan pencatatan uang masuk dan keluar. Lakukan pembukuan dengan teratur, dan pisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Jangan mudah mengambil uang usaha untuk keperluan pribadi, kalaupun terpaksa lakukan pencatatan dan segera kembalikan ke kas usaha.

Dengan melakukan pencatatan keuangan akan mudah dilakukan evaluasi terhadap keuangan usaha Anda dan diketahui seberapa besar profit dan pertumbuhannya. Kita boleh saja mengambil uang usaha untuk keperluan pribadi, bila memang setelah dihitung ada keuntungan. Pengusaha bisa saja mengambil prosentase dari laba bersih usahanya bila usaha masih mengalami fluktuatif. Atau diperhitungkan sebagai gaji tetap bulanan, bila pemasukan usaha Anda terlihat stabil. Jangan lupa sisihkan keuntungan usaha untuk membayar zakat, membayar hutang (jika ada), dan untuk ekspansi usaha atau pengembangan. Dibuku saya yang berjudul “Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang” ada formula alokasi pembagian keuntungan yang bisa diterapkan dalam usaha Anda.

Bila Anda masih bekerja dan sambil berbisnis pada saat awal membuka usaha mungkin keuntungan  usaha Anda masih jauh lebih kecil dibanding gaji dari pekerjaan. Tetapi, makin tumbuhnya usaha dan bila didukung promosi yang kuat, maka usaha Anda makin maju dan bukan tidak mungkin keuntungan usaha sudah jauh melebihi gaji Anda. Tinggal Anda memutuskan, apakah tetap akan berbisnis sambil bekerja ataukah  meninggalkan pekerjaan dan terjun total dalam usahanya.

Menjadi pengusaha adalah menggaji dirinya sendiri. Oleh karena itu, Anda sendirilah yang menentukan target penghasilan Anda. Bila merasa tidak cukup dengan keuntungan usaha yang kecil, maka kejar terus target omset bisnis Anda, sehingga keuntungan juga meningkat dan penghasilan juga akan naik.

Selamat merencanakan usaha Anda dan semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita sekalian. Amin.



sumber Web: www.perencanaankeuangansyariah.com

Wednesday, 2 May 2012

Menyusun Jadwal Harian Promosi di Jejaring Sosial

21:42
Di era serba digital seperti sekarang ini, memanfaatkan berbagai macam sosial media untuk mempromosikan sebuah produk maupun jasa tentunya menjadi salah satu alternatif tepat untuk mengoptimalkan omset penjualan setiap bulannya. Bila dulunya para pelaku usaha lebih memanfaatkan strategi pemasaran offline yang memakan biaya promosi cukup besar untuk memperkenalkan produk-produknya, saat ini mereka mulai menggunakan sosial media online untuk mempromosikan produk ataupun pelayanan jasa yang mereka tawarkan melalui akun  gratis di beberapa situs jejaring sosial. Contohnya saja dengan membuat akun pribadi maupun fanpage di beberapa sosial media seperti facebook, twitter, google plus, blog, dan lain sebagainya.

Meskipun membuat akun di media sosial tersebut sangatlah mudah, namun sampai hari ini masih banyak pelaku usaha yang belum sukses menjaring calon konsumen melalui media online. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kurangnya komitmen pelaku usaha untuk memposting informasi secara rutin. Padahal, informasi yang Anda postingkan menjadi alat yang paling penting untuk menarik minat konsumen. Tidaklah heran bila ketika Anda pasif, maka calon konsumen kurang tertarik untuk bergabung di fanpage Anda dan tentunya strategi promosi yang dijalankan belum bisa berjalan secara optimal.

Karenanya, untuk membantu para pelaku bisnis ketika berpromosi di situs media online. Berikut ini kami informasikan contoh sederhana untuk menyusun jadwal harian berpromosi di sosial media, sehingga strategi yang dijalankan bisa berjalan dengan rutin dan hasil yang didapatkan benar-benar maksimal.jadwal harian 200x132 Menyusun Jadwal Harian Berpromosi di Sosial Media

Senin, mulai merencanakan dan menyusun informasi penting yang akan Anda postingkan di akun pribadi maupun fanpage yang dimiliki perusahaan Anda. Dalam hal ini, Anda bisa mempersiapkan tiga informasi menarik yang akan dipublish selama satu minggu kedepan. Misalnya saja seperti mengatur jadwal posting rutin di hari Senin, Rabu, dan Jumat, serta menentukan topik bahasan yang akan Anda angkat pada pekan ini.

Selasa, setelah memposting satu informasi menarik yang berhubungan dengan produk maupun bisnis jasa yang sedang Anda jalankan saat ini. Selanjutnya di hari Selasa Anda bisa membalas coment, retweet, message, atau respon lainnya dari para konsumen. Hal ini cukuplah penting, agar loyalitas konsumen mulai terjaga sehingga mereka semakin tertarik untuk berinteraksi dengan Anda dan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk terbaru yang Anda tawarkan saat ini.

Rabu, memberikan promo menarik untuk memancing respon konsumen. Misalnya saja memberikan diskon khusus bagi para konsumen yang memesan produk di hari Rabu, memberikan gratis ongkos kirim bagi konsumen yang membeli produk di hari tersebut, atau menginformasikan kegiatan promosi yang akan Anda selenggarakan pada pekan ini. Dengan menginformasikan kegiatan promosi yang Anda jalankan, maka konsumen tidak segan-segan untuk segera memesan produk melalui akun Anda atau datang langsung ke tempat promosi yang ditentukan.

Kamis, memberikan respon balasan atas komentar-komentar yang disampaikan para konsumen. Dalam hal ini, tentunya Anda harus aktif memeriksa akun-akun yang dimiliki dan segera memenuhi kebutuhan yang dicari para konsumen. Dari respon balasan yang Anda berikan, tidak menutup kemungkinan bila salah satunya bisa tertarik untuk membeli produk-produk unggulan yang ditawarkan.

Jumat, Anda bisa memanfaatkan hari jumat untuk berbagi tips-tips ringan seputar bisnis yang Anda jalankan. Misalnya saja Anda sedang menekuni bisnis kuliner, maka tidak ada salahnya bila setiap hari jumat Anda berbagi informasi mengenai resep-resep masakan yang bisa dicoba para konsumen dari dapur mereka.

Sabtu dan Minggu, pada saat weekend Anda bisa memanfaatkannya untuk berjalan-jalan ke situs online milik tetangga. Melalui strategi blog walking, Anda bisa mempromosikan link situs Anda kepada khalayak ramai dan bertukar informasi dengan pelaku bisnis online lainnya.

Dengan membuat jadwal harian, Anda bisa mempromosikan bisnis online secara rutin dan menjaga konsistensi Anda dalam mengembangkan bisnis tersebut. Selain itu, konsumen juga tidak cepat bosan dengan penawaran-penawaran yang Anda postingkan, sehingga konsumen mulai berdatangan, dan bisnis Anda bisa menghasilkan omset yang cukup besar.

Semoga informasi tips bisnis online pada pekan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pelaku bisnis online dalam mempromosikan produk-produknya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sumber : www.bisnisukm.com

Gunakan Blue Ocean Strategy untuk Mengatasi Persaingan Usaha

21:22
Menghadapi kondisi persaingan pasar yang semakin ketat, tentunya menuntut para pelaku usaha untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran. Bahkan melihat kondisi pasar  yang semakin hari kian ramai, sekarang ini tidak hanya strategi pemasaran “standar” saja yang dibutuhkan para pelaku usaha untuk memenangkan persaingan pasar. Namun, mereka mulai dituntut agar lebih kreatif dan berani keluar dari zona nyaman untuk membuat sebuah gebrakan baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh para kompetitor. Contohnya saja dengan menerapkan strategi pemasaran Blue Ocean untuk membidik ceruk pasar yang masih belum tergarap oleh para pesaing.

Yang dimaksudkan dengan Blue Ocean Strategy adalah sebuah strategi bisnis yang dipaparkan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne, dimana mereka mengajarkan para pelaku usaha untuk bisa menaklukan ketatnya persaingan dengan menciptakan pangsa pasar baru yang belum pernah dilirik maupun tersentuh oleh para kompetitornya. Melalui strategi ini, Chan Kim dan Renee Mauborgne menghimbau para pengusaha untuk menghindari ceruk pasar yang sudah jenuh dengan persaingan. Daripada bersaing di ceruk pasar yang sudah sangat padat, lebih baik menciptakan sebuah ruang baru yang lebih potensial dan berusaha memberikan nilai tambah pada ceruk pasar yang selama ini belum dilirik para pesaing.

Lalu, bagaimana caranya menerapkan blue ocean strategy untuk mengatasi persaingan? Berikut ini adalah beberapa tips pemasaran ala blue ocean strategy yang bisa Anda terapkan untuk memenangkan persaingan pasar.

1.    Fokus pada ceruk pasar yang diminaticafe unik 200x109 Menerapkan Blue Ocean Strategy Untuk Mengatasi Persaingan
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan yaitu menciptakan ceruk pasar baru yang tidak pernah dilirik kompetitor lain, misalnya saja dengan mengangkat hobi atau passion yang Anda miliki menjadi sebuah peluang yang cukup potensial.

Strategi bisnis seperti inilah yang sukses mengantarkan Bobby Handojo Gunawan dalam mengembangkan bisnis café & resto yang Ia beri nama Dream Cars Resto And Café, di Surabaya. Memanfaatkan hobi otomotif yang Ia miliki, Bobby mencoba menghadirkan sebuah konsep restoran & café yang unik yakni menggunakan koleksi mobil tuanya sebagai tempat makan bagi para pelanggannya. Keunikan konsep bisnis yang Ia usung, ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen, sehingga tanpa dukungan strategi promosi yang begitu ngoyo, bisnis café & resto milik Bobby selalu menjadi buah bibir para pecinta kuliner. Sehingga tidak heran bila melalui strategi pemasaran word of mouth (dari mulut ke mulut), sekarang ini Dream Cars Resto And Café selalu ramai dikunjungi konsumen baik dari dalam kota maupun luar Surabaya.

2.    Menciptakan sebuah pembeda
Blue ocean strategy pada dasarnya merupakan sebuah cara yang bisa dilakukan para pengusaha untuk menaklukan pesaingnya dengan menciptakan sebuah produk yang inovatif. Biasanya, produk yang ditawarkan memiliki keunikan tersendiri dan menawarkan nilai tambah yang belum pernah dimiliki kompetitor lain.

Contohnya saja seperti Rachman S Said, Alumni IPB Fakultas Teknologi Hasil Pertanian ini berhasil menciptakan mie inovatif dengan memanfaatkan bahan baku labu sebagai pengganti tepung terigu. Mengusung Bumie (labu mie) sebagai brand produknya, Rachman menciptakan sebuah gebrakan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh produsen mie di Indonesia. Keunggulan inilah yang membuat perkembangan bisnis Bumie bisa melaju dengan pesat, tidak heran bila permintaan konsumen terus meningkat dan kapasitas produksinya mulai bertambah menjadi 10.000–20.000 bungkus labu mie per bulan.

3.    Memiliki slogan yang unik dan berkesan di hati para pelanggan.
Keberadaan slogan bukan hanya untuk membuat tag line pada sebuah iklan, namun juga memiliki tujuan jangka panjang agar slogan tersebut bisa menciptakan kesan khusus di hati para pelanggan dan dapat tertanam cukup kuat dalam benak para konsumen. Strategi pemasaran ini sangatlah penting untuk memperkuat brand produk yang Anda usung, bahkan tidak hanya para pemula saja yang wajib menjalankan strategi ini untuk memperkenalkan brand produknya. Namun, perusahaan-perusahaan besar seperti McDonald pun sampai hari ini masih terus menanamkan slogan mereka kepada konsumen meskipun mereka telah berhasil menguasai pasar mancanegara. Dengan slogan andalannya I’m lovin’ it, McDonald berusaha menanamkan kecintaan para konsumen terhadap produk maupun perusahaan yang mereka jalankan. Sehingga wajar adanya, bila sekarang ini para konsumen di berbagai dunia memilih McDonald sebagai salah satu tempat makan atau restoran cepat saji yang sangat mereka gemari.

Dengan menerapkan blue ocean strategy dalam menjalankan bisnisnya, diharapkan para pengusaha maupun pelaku pasar bisa menciptakan sebuah ruang baru yang cukup potensial dan mendatangkan keuntungan yang cukup besar setiap bulannya. Mulailah dari yang kecil, mulailah dari yang mudah, mulailah dari sekarang. Salam sukses.

Tuesday, 1 May 2012

Pembiayaana Bank Syariah Mandiri

Pembiayaana Bank Syariah Mandiri

16:43
Salah satu sumber pembiayaan dari lembaga keuangan bank, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM adalah dari Bank Syariah.  Pada saat ini sudah ada beberapa bank yang full syariah, seperti Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Mega Syariah Indonesia (BMSI), dan beberapa bank lagi akan di spin off menjadi full syariah.  Selain ini hampir semua bank konvensional sudah memiliki UUS Unit Usaha Syariah, termasuk bank asing yang ada di Indonesia.


Keberadaan bank dengan sistem syariah membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk menambah akses modal.  Sistem syariah diantara nya memakai pola bagi hasil (mudharabah), jual beli (murabahah) dan musyarakah dan beberapa pola lainnya (akan dibahas tersendiri).

Berikut ini kami informasikan produk pembiayaan murabahan dan pembiayaan mudharabah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM terutama untuk membeli barang dan alat (investasi) serta untuk modal kerja (mudharabah).  Silahkan pelajari dan manfaatkan

Pembiayaan Murabahah BSM

Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati.

Manfaat:

  • Membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan barang konsumsi seperti rumah, kendaraan atau barang produktif seperti mesin produksi, pabrik dan lain-lain

  • Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.

Fasilitas:

  • Periode kontrak ditentukan nasabah

  • Pembiayaan dalam valuta rupiah atau US dollar

  • Jangka waktu : 5 tahun (untuk kendaraan) dan 10 tahun (untuk rumah)

  • Untuk pembelian kendaraan bermotor baru ataupun bekas.

Jenis Pembiayaan:

  1. Pembiayaan rumah

    1. Maksimum 70% dari harga beli

    2. Jangka waktu 10 tahun.

  2. Pembiayaan kendaraan

    1. Maksimum 80% dari harga beli

    2. Jangka waktu untuk kendaraan baru adalah 5 tahun dan untuk kendaraan bekas pakai, maksimum usia kendaraan saat jatuh tempo adalah 10 tahun.










Persyaratan PembiayaanSimulasi Pembiayaan Murabahah BSM

Sumber : BSM Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan Mudharabah BSM

Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Manfaat:

  • Membiayai total kebutuhan modal usaha nasabah

  • Nisbah bagi hasil tetap antara Bank dan Nasabah

  • Angsuran berubah-ubah sesuai tingkat revenue atau realisasi usaha nasabah (revenue sharing).

Fasilitas:

  • Pembiayaan dalam valuta rupiah atau US Dollar

  • Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan

  • Mekanisme pengembalian pembiayaan yang fleksibel (bulanan atau sekaligus diakhir periode)

  • Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing

  • Pembiayaan dapat dalam berupa Rupiah dan US Dollar.










Persyaratan PembiayaanSimulasi Pembiayaan Murabahah BSM

Sumber : Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan Bank Muamalat

16:30
Pembiayaan Modal Kerja
Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan modal kerja usaha Anda sehingga kelancaran operasional dan rencana pengembangan usaha Anda akan terjamin.

Peruntukkan :

Perorangan (WNI) pemilik usaha dan badan usaha yang memiliki legalitas di Indonesia

Fitur :
  1. Berdasarkan prinsip syariah dengan pilihan akad musyarakah, mudharabah, atau murabahah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan modal kerja

  2. Dapat digunakan untuk meningkatkan atau memenuhi tambahan omset penjualan dan membiayai kebutuhan bahan baku atau biaya-biaya overhead

  3. Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan spesifikasi modal kerja

  4. Plafond mulai Rp 100 juta

  5. Untuk Nasabah perorangan akan dilindungi oleh asuransi jiwa sehingga pembiayaan akan dilunasi oleh perusahaan asuransi apabila Anda meninggal dunia

  6. Pelunasan sebelum jatuh tempo tidak dikenakan denda

  7. Dapat menggunakan skema revolving maupun non-revolving (bergantung karakteristik Nasabah)

  8. Dapat memanfaatkan pembiayaan rekening koran syariah sehingga lebih memudahkan Anda dalam mencairkan pembiayaan



Persyaratan Administratif untuk Pengajuan :

Individu

  1. Formulir permohonan pembiayaan untuk individu

  2. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga

  3. Fotocopy Surat Nikah (bila sudah menikah)

  4. Fotocopy NPWP

  5. Asli slip gaji & surat keterangan kerja (untuk pegawai/karyawan)

  6. Laporan keuangan/ laporan usaha 2 tahun terakhir

  7. Fotocopy mutasi rekening buku tabungan/statement giro 6 bulan terakhir

  8. Fotocopy rekening telepon dan listrik 3 bulan terakhir

  9. Bukti legalitas jaminan (SHM/SHGB/BPKB/bilyet deposito/dll)

  10. Bukti-bukti purchase order atau Surat Perintah Kerja (SPK) jika ada



Institusi/Perusahaan

  1. Surat permohonan pembiayaan dari manajemen/pengurus

  2. NPWP institusi yang masih berlaku

  3. Legalitas pendirian dan perubahannya (jika ada) dan pengesahannya

  4. Izin-izin usaha : SIUP, TDP, SKD, SITU, dan lainnya (jika dibutuhkan) yang masih berlaku

  5. Data-data pengurus perusahaan

  6. Laporan keuangan 2 tahun terakhir

  7. Fotocopy mutasi rekening buku tabungan/statement giro 6 bulan terakhir

  8. Bukti legalitas jaminan (SHM/SHGB/BPKB/ bilyet deposito/dll)

  9. Bukti-bukti purchase order atau Surat Perintah Kerja (SPK) jika ada



Pembiayaan Modal Kerja LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi)
Pembiayaan Modal Kerja Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah adalah produk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi) yang hendak meningkatkan pendapatan dengan memperbesar portfolio pembiayaannya kepada Nasabah atau anggotanya (end-user).



Peruntukkan :

Badan usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), Baitul Maal wat Tamwil (BMT), dan Koperasi yang dapat menjalankan skema syariah atas pembiayaan kepada anggotanya



Fitur :

  1. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah atau musyarakah

  2. Digunakan untuk memperbesar modal dalam menyalurkan pembiayaan kepada Nasabah atau Anggota dengan pola executing (bank terlepas dari perikatan kepada end-user)

  3. Jangka waktu pembiayaan maksimal 5 tahun

  4. Plafond mulai Rp 100 juta

  5. Pelunasan sebelum jatuh tempo tidak dikenakan denda

  6. Dapat menggunakan skema revolving maupun non-revolving (bergantung karakteristik BPRS/BMT/Koperasi)



Persyaratan Administratif untuk Pengajuan :

  1. Surat permohonan pembiayaan dari manajemen/pengurus

  2. NPWP institusi yang masih berlaku

  3. Legalitas pendirian dan perubahannya (jika ada) dan pengesahannya

  4. Izin-izin usaha : SIUP, TDP, SKD, SITU, dan lainnya (jika dibutuhkan) yang masih berlaku

  5. Data-data pengurus perusahaan

  6. AD/ART (untuk BMT/Koperasi)

  7. Surat kuasa pengajuan pembiayaan dari RAT kepada pengurus (untuk BMT/Koperasi)

  8. Laporan keuangan 2 tahun terakhir

  9. Fotocopy mutasi rekening buku tabungan/statement giro 6 bulan terakhir

sumber : http://www.muamalatbank.com

Yogi Tyandaru (Fajar Toserba), Profil Enterpreneur Muslim dengan OmzetMiliaran Rupiah

09:07
Yogi Tyandaru, itu nama yang diberikan sang ayah kepadanya. Yogi tidak banyak mengetahui ihwal namanya namun saat kuliah tahun 1994, salah seorang kawan kuliahnya di Fikom Unisba, pernah memberitahu arti dari namanya. Katanya, “Yogi” berasal dari kata yoga, artinya orang yang senang bermeditasi atau berdoa, “Tyan” berasal dari kata thian, artinya langit, dan “Daru” berasal dari kata andaru, artinya kekuatan atau kebahagiaan. Barangkali sang ayah berharap kelak anaknya menjadi orang yang selalu mendekatkan diri pada Tuhan dan diberikan kebahagiaan.

Bila sang ayah masih hidup, pasti ia akan bahagia melihat Yogi kini menjadi seorang pengusaha muda yang sukses dan aktif berdakwah. Sebagai pemilik dan CEO (Chief Executive Officer) Fajar Toserba, dalam kurun waktu delapan tahun Yogi berhasil mengembangkan usaha dengan omzet miliaran rupiah pertahun tanpa mengabaikan kegemarannya berdakwah.

Yogi kecil mengenyam pendidikan dasar hingga menengah atas di kota kelahirannya, Kuningan. Tahun 1994 ia kuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba. Kesukaannya terhadap retorika dan pidato menghantarkan Yogi menjadi Juara I Lomba Retorika Tingkat Nasional tahun 1995 di Jakarta. Keahliannya beretorika selalu terasah dalam setiap aktifitas dakwah sejak ia mengenyam pendidikan di kota Bandung.

Yogi bukanlah tipikal anak yang dapat terpenuhi semua keinginannya karena tidak terlahir di keluarga yang berada, apalagi ia seorang yatim. Saat kuliah ia harus kos di tempat murah. Karena keuangan yang terbatas dan tekadnya untuk hidup mandiri, saat kuliah Yogi mencari penghasilan dengan berjualan obat pembersih muka secara door to door dan celana panjang. Untuk celana panjang, Yogi menjualnya pada teman sekelas. “Alhamdulillah, dengan berjualan, kebutuhan sebagai anak kos sedikit teratasi”, ungkap Yogi.

“Meski kos di rumah bilik sederhana di Gegerkalong, yang penting dekat masjid”, kenang Yogi. Sejak lama ia memang membiasakan diri shalat di masjid tepat waktu meski dalam perjalanan sekalipun. Saat liburan kuliah, ia nyantri di beberapa pesantren di Jawa Timur. Ia kerap mengajak kawan-kawan kuliahnya di Unisba, khususnya Fikom, untuk masantren dan berdakwah beberapa hari ke luar kota saat liburan. Tak heran bagi teman kuliahnya, Yogi dikenal sebagai sosok yang agamis dan santun. Padahal saat masih remaja ia termasuk anak bengal yang gemar berkelahi. Kawan SMA Yogi sempat terkaget-kaget melihat sosoknya yang sekarang. “Mereka bilang, Gi, sugan teh maneh moal meunang hidayah”, cerita Yogie sambil tertawa.
Sebagai manusia biasa, pernah hatinya serasa ditusuk kala seorang kawan kuliahnya di Fikom mengatakan, “Gi, mun kuliah teh disalin atuh“. Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, artinya, “Gi, kalau kuliah ganti baju dong”. Baju Yogi saat kuliah memang itu-itu saja karena tidak punya banyak pakaian. “Maklum, orang kere”, katanya sambil terkekeh. Makanya ia bertekad untuk menjadi orang kaya.

Tekad Yogi menjadi orang shaleh nan kaya semakin kuat tatkala 1997-an berkenalan dengan Restianto, direktur Hotel Bandung Giri Gahana di Jatinangor. Saat itu Yogi sedang melobi Restianto agar perusahaannya bersedia menjadi sponsor acara Pesantren Kilat Nusantara Fikom Unisba, yaitu pesantren kilat untuk siswa SMA se-Indonesia, yang digagasnya. Sejak awal perkenalannya hingga kini, Restianto dikenal Yogi sebagai pengusaha yang dermawan, shaleh dan berakhlak. “Kayaknya jadi orang kaya itu enak, kemana-mana gampang, mau apa aja mudah. Di perjalanan bisa berhenti untuk shalat di masjid karena pakai mobil sendiri. Mau sedekah mudah. Mau bangun mesjid mudah”, ungkapnya. Itulah yang menginspirasi Yogi menjadi orang kaya yang berakhlak.

Setelah lulus kuliah tahun 1998, selama enam bulan Yogi mengembara ke beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Di sana ia menimba pengalaman berdakwah dari kota ke kota. Tahun 1999, ia kembali ke Indonesia dan bekerja di PAKIS (Pusat Analisis Kebijakan Informasi Strategis), sebuah lembaga kajian informasi bagi K.H. Abdurrahman Wahid yang saat itu menjabat sebagai presiden RI. Karena merasa tidak nyaman dengan kegiatan politik, setelah setahun ia putuskan untuk berhenti kerja. Tak lama kemudian Yogi menikah dengan seorang gadis Kuningan dan kembali menetap di Jakarta sebagai asisten direktur operasional Le Monde Baby, sebuah perusahan retail untuk pakaian bayi.

Di Le Monde Baby itulah Yogi menimba ilmu dan pengalaman di bidang retail. Yogi yang telah kerasan di tempat kerjanya di Jakarta enggan kembali ke Kuningan meski sang mertua, pemilik Fajar Toserba, memintanya pulang kampung untuk mengembangkan usaha. Tak lama kemudian, Yogi sakit keras, hingga harus berhenti kerja. Yogi merasa itu adalah teguran dari Allah agar ia kembali ke Kuningan dan mengembangkan Fajar. Lalu kembalilah Yogi ke kampung halamannya.

Berbekal pengalaman di dunia retail di Jakarta selama dua tahun, Yogi berhasil mengembangkan bisnisnya. Pasar swalayan Fajar Toserba yang awalnya berjumlah satu outlet di Jalan Jalaksana, Kuningan, dengan sentuhannya kini memiliki 13 cabang. Omzet pertahun yang awalnya kurang dari satu miliar meningkat pesat hingga di atas ** miliar (saya sensor atas permintaan sahabat saya :) ). Sebenarnya Yogi enggan mengungkapkan berapa miliar angka pastinya, yang jelas sejak 2003, setiap tahun omzet Fajar terus meningkat mulai dari satu miliar, sembilan miliar, 30 miliar, hingga kini jauh di atasnya.
Fajar Toserba Jalaksana

Fajar Toserba di Luragung Kuningan dengan konsep Hypermarket. Foto diambil dari google earth

“Sebagai pengusaha, ada dua ‘L’ yang paling saya sukai, liburan dan lebaran. Keuntungan perusahaan saat dua ‘L’ itu sangat besar”, katanya sambil tersenyum lebar. Tak heran kini ia dapat mempersiapkan cabang Toserba Fajar di daerah Talaga, Majalengka, di atas lahan seluas satu hektar dengan total biaya pembangunan 20 miliar. Dalam beberapa tahun ke depan, Fajar Toserba berencana melebarkan sayap ke kota lainnya di Jawa Barat, termasuk Bandung.

Sebenarnya banyak orang bertanya-tanya mengapa Fajar Toserba dengan sentuhan Yogi bisa berkembang sangat pesat. Yogi mengungkapkan visi dan strateginya membangun Fajar. Yogi menerapkan konsep blue ocean, yaitu mencari lokasi yang lapang meski tempat itu jauh dari rumah penduduk dan sepi dari keramaian, kemudian membangun masjid dan memakmurkannya. Setelah itu barulah ia membangun toserba. Kehadiran masjid dan toserba membuat tempat itu menjadi hidup dan ramai dikunjungi. Dengan teori ekonomi dan matematika, langkah Fajar membangun masjid merupakan kesalahan karena pengeluaran awal yang begitu besar, namun bisnis Fajar didasarkan pada pada “teori” keimanan dan ketakwaan. “Allah akan membuka rezeki bagi hamba-Nya yang terus meningkatkan ketakwaan. Apalagi rezeki Allah untuk para pedagang jauh lebih besar dari rezeki profesi lain,” tegasnya. Terbukti, kehadiran Fajar mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat dan memberi kontribusi terhadap peningkatan kualitas ibadah umat Islam. “Semua karyawan Fajar yang berjumlah 350 orang, selain dibekali dengan ilmu dagang, juga dimotivasi untuk selalu menjaga shalat tepat waktu, menghidupkan masjid dengan amaliah keagamaan, dan berdakwah kepada masyarakat. Itu yang membuat masyarakat senang dengan kehadiran Fajar”, ungkap Yogi.
Fajar Toserba di Mandirancan Kuningan. salah satu implementasi dari konsep Blue Ocean. Membangun dan menghidupkan daerah yang jauh dari keramaian.

Yogi juga mengungkapkan rahasia bisnisnya. “Bila berbisnis jangan hanya mengandalkan ikhtiar dunia, tapi juga ikhtiar akhirat seperti shalat, sedekah, dakwah. Dengan ikhtiar akhirat ini yang mengintervensi langsung (adalah) Allah,” tegas Yogi. “Siapa yang bisa menghentikan Allah,” katanya sambil tersenyum.

Selain bidang retail yang digelutinya sejak 2001, mulai 2008 secara personal Yogi mengembangkan BMT (Baitul Maal Wattamwil) El Fajar. Nampaknya kehadiran BMT El Fajar sangat membantu masyarakat kecil yang akan berwirausaha. Modal awal 100 juta rupiah yang telah dikucurkannya ternyata belum mampu memenuhi permintaan dari masyarakat yang jauh lebih besar. “Peternak lele, penjahit kecil, tukang siomay, meminjam modal. Orangnya jujur-jujur. Pengembaliannya lancar”, kata Yogi. Kini Bank Jabar Syariah Cabang Kuningan telah menawarkan bantuan modal besar untuk mengembangkan BMT yang digagas Yogi.

Yang unik karena kesibukannya sebagai wirausahawan, dalam sebuah kesempatan Yogi baru dapat mengunjungi salah satu cabang baru Fajar Toserba. Saat ia akan memasuki ruangan manajer, seorang karyawan baru melarangnya masuk dengan alasan ruangan itu untuk pimpinan Fajar. Yogi tidak marah. Ia hanya manggut-manggut dan tersenyum meski karyawan itu tidak mengenalinya. Sebagai pemilik Fajar, Yogi memang dikenal sebagai orang yang rendah hati. Meski Yogi berhasil mengembangkan Fajar demikian pesatnya, ia tidak jumawa karena menyadari semua harta hanyalah titipan Allah. Ia juga mengungkapkan kesuksesannya adalah buah dari didikan sang mertua yang telah merintis usaha sejak tahun 1970-an.

Untuk mencapai kesuksesan sebagai pedagang, Yogi mengungkapkan dua kepandaian yang harus dimiliki. “Pandai menghitung dan pandai ngomong,” ujarnya. Ia tidak terlalu pandai menghitung layaknya seorang akuntan, tapi ilmu “ngomong” dipelajarinya di Fikom Unisba. Bagi Yogi, kemampuan berkomunikasi akan membuat seseorang pedagang menjadi kredibel di mata klien, rekan bisnis dan karyawan. “Tapi itu pun harus disertai akhlak yang baik,” tandasnya.

Kini, meski Yogi memiliki rumah mewah, rumah itu tak ditempatinya. Ia gunakan rumah itu sebagai gudang Fajar dan tempat tinggal karyawan. Yogi dan keluarganya memilih untuk mengontrak sebuah rumah sederhana. “Saat itu saya belum siap. Rumah itu terlalu besar untuk kami tinggali,” ujarnya. Kini ia mau menempati rumahnya yang lain meski terbilang sederhana. Yang pasti mengikuti kebiasaannya, rumah itu jaraknya hanya belasan meter dari masjid.

Yogi yang kini memiliki tiga orang anak, mengenang masa kuliahnya di Fikom Unisba sebagai masa yang sangat indah. Guru-guru di Unisba telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan dirinya. Ia merasakan perhatian dan ilmu yang bermanfaat dari guru-gurunya selama ini. Ia peroleh kesempatan mengaktualisasikan dirinya di beberapa organisasi kampus. Di Unisba pula Yogi mendapatkan banyak sahabat setianya sampai saat ini. Unisba menjadi tempatnya belajar komunikasi, negosiasi, dakwah, bisnis dan membangun jaringan. Tak heran sebagai trainer dan pembicara berbagai seminar di bidang bisnis, Yogi selalu mengutamakan Unisba bila diminta mengisi acara. Sesibuk apapun ia akan memenuhi panggilan almamaternya.

Kehadiran Yogie sebagai pemateri Pesantren Calon Sarjana di Unisba acapkali menimbulkan kekaguman mahasiswa karena dalam usia yang masih muda Yogi bisa dibilang telah berhasil menjadi seorang pengusaha yang agamis. Salah satu peserta pesantren yang menunjukan kekagumannya adalah Peri, alumni Fikom angkatan 2003 asal Tasikmalaya. Peri mengikuti pesantren tahun 2006. Ia dibuat kaget karena satu dari 10 mimpi yang disebutkannya pada Yogi saat itu, yakni “umroh tahun 2007”, setahun kemudian terwujud. Perri mengungkapkan keinginannya menjadi sukses di usia muda seperti Yogi.

Meski tampak lelah mempersiapkan diri pergi haji bersama istri ke tanah suci, dengan tangan terbuka Yogi mengajak saya ke kediamannya. Beberapa jam sebelum berangkat menuju Jakarta, Yogie masih menyempatkan diri mengajak saya menyambangi beberapa cabang Fajar. Mudah-mudahan alumni Unisba ini dapat terus berkiprah di bidang dakwah, memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas dan menjadi haji yang mabrur. Amin.

(Mudah-mudahan tulisan ini menginspirasi banyak orang untuk mau berwirausaha dan berdakwah. Ditulis oleh M. E. Fuady)

sumber: http://imultidimensi.wordpress.com

Yogi Tyandaru (Fajar Toserba), Sukses Berdagang Karena Dakwah

08:50
Usaha kecil dan menengah (UKM) tak bisa dipandang sebelah mata. Sektor inilah yang paling bersentuhan dengan masyarakat. Inilah bidang yang diterjuni Yogi Tyandaru, pemilik jaringan pasar swalayan Fajar Toserba. Berkat sentuhan bisnisnya, Fajar Toserba telah berkembang menjadi 13 cabang dengan omzet tak kurang dari Rp 88 miliar per tahun. Ke depan, Yogi berencana melakukan ekspansi usaha ke sejumlah kawasan di Jawa Barat. Selain mengembangkan jaringan usaha nya di wilayah Jawa Barat, nilai-nilai spiritual pun menjadi bagian integral dari langkah bisnisnya. Sehingga bisa dikatakan, inilah sepenggal potret bisnis beretika syariah. Berikut petikan perbincangan Yogi dengan wartawan RepublikaSandy Ferdiana, dan pewarta foto, Edi Yusuf.

Fajar Toserba bukanlah toserba nomor satu di Indonesia. Namun, Anda mengelolanya dengan konsep ibadah. Bisa dijelaskan konsep ibadah yang Anda terapkan untuk menjalankan bisnis toserba ini?
Yang pasti, terdapat perbedaan mencolok antara Fajar Toserba dan toserba lain. Kami mengawali usaha ini sejak 1997 di Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Saat ini, sudah 13 outlet toserba dan toko besi yang kami miliki. Dalam memilih lokasi bisnis, kami sengaja memilih tempat yang kosong. Maksud dari kosong itu adalah daerah yang memang jauh dari rumah penduduk dan keramaian. Memang, dari kacamata bisnis, lokasi yang jauh dari rumah penduduk merupakan tempat yang tidak strategis. Konsep yang kami gunakan adalah blue ocean. Kehadiran kami akan membuat tempat yang kosong menjadi ramai.
Sebelum membangun toserba, kami terlebih dulu membangun masjid di lokasi kosong tersebut. Masjid dijadikan daya tarik masyarakat untuk mendatanginya. Untuk itu, pilihan lokasinya harus benar-benar di daerah yang tidak dilengkapi masjid. Setelah masjid itu ramai dikunjungi umat, baru kami sediakan toserba di dekat masjid tersebut. Masyarakat yang mendirikan shalat di masjid itu tentunya akan menjadi konsumen toserba kami.
Selain mampu menggerakkan roda perekonomian, kehadiran Fajar Toserba bisa memberi kontribusi dalam peningkatan kualitas ibadah umat.

Biasanya, pengusaha memproyeksikan break event point dari usaha barunya. Akan berat bagi Fajar Toserba untuk melampaui BEP dalam waktu cepat bila harus membangun masjid terlebih dahulu. Bagaimana penjelasan Anda?
Bila menggunakan teori ekonomi dan matematika, langkah kami membangun masjid merupakan kesalahan besar. Dengan cara demikian, bisnis yang kami jalankan membutuhkan modal tinggi. Namun, teori bisnis kami tidak hanya menggunakan konsep ekonomi dan matematika. Kami lebih percaya pada teori keimanan dan ketakwaan dalam menjalankan bisnis. Yang kami yakini, ada korelasi kuat antara rezeki dan ketakwaan. Allah SWT tidak mungkin menutup pintu rezeki bagi kaumnya yang terus meningkatkan ketakwaan.
Terlebih lagi bagi umatnya yang memiliki jiwa kewirausahaan. Dari 20 pintu rezeki yang disediakan Allah SWT, 19 di antaranya diberikan kepada pengusaha. Sementara itu, yang satu persen diberikan kepada pekerja. Teori Islam itu ternyata berbeda dengan fakta yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia, hanya 0,018 persen warganya yang menjadi pengusaha. Di Singapura, jumlah warganya yang menjadi pengusaha sudah mencapai tujuh persen. Kami berharap, minimal 2,5 persen dari jumlah penduduk di Indonesia menjadi pengusaha.

Apa solusi Anda dalam menumbuhkembangkan pengusaha di Indonesia, khususnya di Jawa Barat?
Upaya itu yang saat ini sedang kami jalankan. Dalam menumbuhkan kewirausahaan, kami harus menggunakan sistem ringi seperti halnya Jepang. Kepada para pekerjanya, kami menanamkan jiwa wirausaha dan ilmu dagang. Saat ini, kami memiliki 350 pekerja yang tersebar di 13 outlet usaha kami di Kabupaten Kuningan, Cirebon, dan Majalengka.
Saat menerima calon pekerja, kami sampaikan kepada mereka agar tidak terlalu lama bekerja di PD Fajar Toserba. PD Fajar Toserba cukup dijadikan tempat berlatih menjadi pengusaha. Setelah menguasai ilmu dagang sesuai syariat Islam, kami sengaja melepas mereka untuk berdagang di daerahnya masing-masing. Tidak melepas hubungan kerja begitu saja, kami pun memberi pinjaman modal kepada mereka.
Setiap pekerja tidak akan lama-lama ditempatkan pada satu divisi. Bila dinilai sudah menguasai pekerjaannya, langsung dinaikkan jabatannya. Tujuannya agar dia memahami teknis dagang hingga manajemen. Saat ini, sudah banyak pekerja kami yang menjadi pengusaha sukses di kampung halamannya masing-masing.

Tips bisnis seperti apa yang Anda tularkan kepada para pekerja Anda?
Sedikitnya, ada tujuh hal yang harus diperhatikan oleh pengusaha toserba, yaitu kelengkapan barang, penentuan harga barang, display toko yang menarik, servis, human service, kenyamanan di dalam toko, serta kebersihan.
Sebuah toserba yang stok barangnya lengkap pasti akan memuaskan pembeli. Konsumen mudah jera mendatangi sebuah toserba yang kurang lengkap. Sebab, saat menuju toserba, konsumen memiliki harapan besar bisa membawa pulang barang yang akan dibeli. Begitu pun dengan harga barang, tidak boleh melebihi toko lain. Perbedaan harga itu mudah melekat pada benak konsumen. Wajah toko juga harus ramah dipandang oleh konsumen. Terkait servis, harus sangat memudahkan konsumen. Pelayanan toserba harus diupayakan seramah mungkin.
Suasana dan udara di dalam toserba pun harus diusahakan senyaman mungkin. Jangan membiarkan ada sampah di dalam toserba. Toserba harus dalam kondisi bersih. Sebab, bakteri hingga tikus mudah berkeliaran di tempat yang kotor. Itu merupakan tips dagang secara duniawi. Sementara itu, tips dagang berdasarkan Islam adalah tidak boleh berbohong, tidak boleh ingkar janji, jangan menjelek-jelekkan produk milik pesaing, tidak memuji-muji barang yang dijual, serta tidak bersumpah dengan tujuan barangnya dibeli. Jujur, saya mendapatkan tips dagang syariah itu dari KH Abdullah Gymnastiar.

Pengusaha kerap menjadi sasaran para mustahik atau duafa. Bagaimana Anda menghadapi mereka?
Jangan membatasi atau melarang kaum dhuafa. Kedatangan kaum duafa kepada kami merupakan petunjuk Allah SWT. Oleh karena itu, kedatangan kaum duafa itu harus disambut dengan baik. PD Fajar Toserba selalu mengalokasikan dana sosial. Bahkan, dana sosial perusahaan kami tak terbatas. Kami tidak ingin diatur oleh ketentuan persentase dana sosial.
Dana sosial yang disisihkan perusahaan merupakan bagian dari ibadah. Karena motivasinya ibadah, kepedulian sosial itu tidak bisa diatur oleh undang-undang. Faktanya, lebih dari lima persen keuntungan kami untuk dana sosial.
Alquran tidak membatasi umatnya untuk beramal. Dana sosial yang disiapkan akan disalur kan langsung kepada masyarakat. Dana sosial itu tentunya di luar zakat yang biasa dibayarkan setiap bulan. Dana sosial itu diprioritaskan untuk warga di sekitar perusahaan kami.
Apa pun kesulitan warga di sekitar lokasi usaha kami, wajib dibantu. Mulai dari yang butuh pinjaman mobil hingga pinjaman modal, akan kami bantu. Dengan cara menabur sedekah, bisnis perusahaan kami bisa berkembang.
Memang, ada kesamaan antara ketentuan dana CSR (Corporate Social Responsibility) dan konsep hubungan kemanusiaan dalam Islam. Paling tidak, masyarakat di sekitar perusahaan harus dibantu. Idealnya, dana CSR yang disiapkan oleh BUMN dan BUMD disalurkan secara proporsional. Artinya, masyarakat miskin yang terpencil pun harus mendapatkan bagian dana itu.
Bentuk penyalurannya tergantung selera masing-masing perusahaan. Akan lebih baik bila penyaluran dana CSR itu mampu mendorong kegiatan perekonomian umat. Masyarakat didorong untuk berjiwa wirausaha. Wirausaha merupakan solusi memberantas kemiskinan.

Sudahkah Anda puas dengan usaha yang dijalankan selama ini?
Omzet kami setiap tahunnya tidak kurang dari Rp 88 miliar. Namun, pencapaian itu bukanlah satu-satunya tujuan. Seperti saya katakan pada awal, tujuan kami sebenarnya adalah ingin menyejahterakan umat. Kondisi perekonomian umat harus segera dibenahi. Umat Islam harus bisa menguasai roda perekonomian bangsa ini. Bangsa ini tidak boleh dijajah bangsa lain.

Ke depan, apa strategi bisnis syariah Anda?
Kami akan terus fokus di bisnis toserba dan toko material. Memang, saat ini sulit mencari tempat kosong yang mudah dijangkau oleh warga. Kalaupun tidak menemukan lokasi kosong, kami terpaksa akan mendirikan bangunan toserba di tempat ramai penduduk, terutama yang fasilitas masjidnya kurang. Rencana bisnis kami tetap akan mengedepankan pembangunan masjid terlebih dulu.
Saat ini, kami berencana mengembangkan bisnis di Majalengka, tepatnya di daerah Talaga. Di sana, kami telah membebaskan lahan seluas satu hektare. Rencananya, lahan itu akan dibangun masjid dan toserba. Kami pun akan lengkapi dengan fasilitas ibadah lainnya.
Setiap outlet Fajar Toserba, pasti tanahnya merupakan milik pribadi. Berhubung bisnis kami diproyeksikan untuk jangka panjang, terlebih dahulu kami harus memiliki aset tanahnya. Untuk itu, belanja modal kami biasanya besar.
Selain mengevaluasi dan mengembangkan bisnis Fajar Toserba, kami pun bertanggung jawab atas kegiatan bisnis mantan para pekerja. Kami biasa memantau kemajuan bisnis mereka. Bagi yang menghadapi kendala, kami coba bantu. Bagi yang telah sukses, kami terus ingatkan agar tidak hanya terpaku pada kepentingan duniawi. Alhamdulillah, kebanyakan dari mereka telah sukses. Setiap pekan, kami rutin menyelenggarakan pengajian di kalangan pekerja dan mantan pekerja Fajar Toserba.

Kabarnya, Anda juga mengembangkan BMT?
Benar. Kami baru memulainya, masih embriolah. Namanya BMT (Baitul Maal Wattamwil) El Fajar. Modal awal yang kami kucurkan sebesar Rp 100 juta. Alhamdulillah, sudah mulai berkembang dengan baik. Sudah cukup banyak pengusaha kecil, mulai dari penjahit, peternak ikan lele, dan pedagang kelontong, yang menjadi nasabahnya. Tak cuma itu, nasabah yang mau menikah, ada sanak keluarganya yang sakit, atau mau sunatan pun kita berikan bantuan.

Ada kendala dalam pengembangan usaha di BMT?
Nah, itu dia. Kendala yang kami rasakan adalah menyangkut perizinan. Kami belum punya izin. Padahal, kami sudah meminta dan membuat permohonan sejak 1,5 tahun lalu ke dinas terkait di Bandung. Namun, sampai sekarang, izin belum juga keluar. Saya tak tahu persis masalahnya ada di mana.
Padahal, melihat perkembangan BMT ini, banyak bank syariah yang mau membantu kami, tetapi tidak bisa. Intinya, kami membutuhkan izin yang legal. Memang, ada juga beberapa BMT di Bandung yang konon izinnya juga belum keluar, padahal sudah beroperasi cukup lama.

Jika izin didapat, Anda yakin bisa lebih berkembang?
Tentu saja, saya optimistis. Jika izin sudah diberikan, kami bisa lebih leluasa mengembangkan usaha-usaha kecil yang memang sangat membutuhkan bimbingan serta modal yang memadai. ed: yeyen rostiyani/wachidah

Sangat menarik sekali bukan, konsep bisnis yang diusung oleh Bung Yogi Tyandaru pemilik jaringan pasar swalayan Fajar Toserba. Menurut hemat saya, konsep bisnis ini ada baiknya ditiru oleh calon atau pelaku UMKM.  beberapa konsep menarik tsb adalah :

  • Pemilihan lokasi, menggunakan konsep blue ocean, mencari lokasi yang lapang, yang pertama dilakukan dgn membangun mesjid, memakmurkan mesjid, kemudian baru mendirikan toserba.


  • Teori bisnis tidak hanya menggunakan konsep ekonomi dan matematika, tetapi lebih percaya pada teori keimanan dan ketakwaan dalam menjalankan bisnis, diyakini  ada korelasi kuat antara rezeki dan ketakwaan.

  • Menggunakan sistem ringi seperti halnya Jepang. Kepada para pekerjanya, kami menanamkan jiwa wirausaha dan ilmu dagang. Toserba cukup dijadikan tempat berlatih menjadi pengusaha. Setelah menguasai ilmu dagang sesuai syariat Islam, melepas mereka untuk berdagang di daerahnya masing-masing.

  • Ada tujuh tip yang harus diperhatikan oleh pengusaha toserba, yaitu kelengkapan barang, penentuan harga barang, display toko yang menarik, servis, human service, kenyamanan di dalam toko, serta kebersihan.

BIODATA
Nama : Yogi Tyandaru
Lahir : Kuningan, 20 Mei 1975
Pendidikan:
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung.
Jabatan terakhir:
Pemilik jaringan Fajar Toserba

Sumber : Koran Republika

Buka Toko Klontong - Modal Awal 5 juta

01:42
Umumnya orang enggan memulai usaha di karenakan terganjal oleh minimnya modal. Padahal sebenarnyamodal usaha bukan berupa uang saja. Tapi juga berupa non fisik yaitu motivasi, optimisme dan keberanian yang kuat sehingga sampai pada action!!


Tidak  semua usaha membutuhkan modal besar. Banyak usaha yang bisa jalankan dengan modal yang sedikit salah satunya adalah toko kelontong. Toko kelontong ( dalam bhs jawanya toko pracangan atau dikenal juga toko sembako ) akan sangat baik jika didirikan diderah padat penduduk.  Toko kelontong dapat dibuka sesuai modal yang ada. Jika modalnya sedikit, tokonya juga sebaiknya kecil agar tak memerlukan barang yang banyak yang tentu membutuhkan modal besar.

Barang yang di beli harus di minimalkan dari segi jumlah tapi di perlengkap dari segi ragamnya. Agar bisa memenuhi permintaan pembeli dan tidak banyak uang yang di stok berupa barang. Kelengkapan isi toko mempunyai nilai lebih dan jadi daya tarik konsumen. Banyak toko yang di kelola secara sederhana.

Apa keuntungan yang bisa didapat dari toko kelontong ?

Kebanyakan orang memandang usaha toko yang ribet dan keuntungannya dari tiap jenis barang sangat sedikit. Ketahuilah, bahwa keuntungan tiap jenis barang memang sedikit, tapi dengan penjualan dalam frekwensi yang besar setiap hari tentu akan membuat keuntungan yang lumayan.  Usaha ini pun bisa menjadi pilihan alternatif sumber penghasilan keluarga.

Sudah banyak keluarga yang hidup berkecukupan dengan usaha toko kelontong ini. Sepertinya mudah ya ? lalu bagaimana memulainya ?

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus di persiapkan sebelum memulai usaha toko kelontong :

Pemilihan Tempat

Pada dasarnya, toko kelontong bisa di buka di mana saja. Di pingir jalan raya, di dekat sekolahan, di pasar, ataupun di daerah pemukiman.  Sebab masing-masing tempat mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.

Di pinggir jalan raya memang lebih baik, tapi biaya sewa ataupun harga tanahnya sangat mahal. Bagi pemula sebaiknya mempergunakan tempat di mana saja yang bisa di tempati jualan. Misalnya di teras rumah di ruang tamu, di halaman rumah dll.

Jika ada modal, pilih di pinggir jalan pada tempat yang setrategis di wilayah padat penduduk dan patkir yang memadai.

Menentukan manajemen toko

Sebelum memulai usaa toko kelontong, tentukan dulu gambaran toko anda. Apakah berbentuk minimarket, supermarket, grosir, atau  toko kelontong tradisional. Bagi pemula dengan modal seadanya tentu termasuk kategori toko kelontong tradisional, Yaitu dengan membeli barang-barang yang harganya murah dan menjualnya secara eceran.

Penjual eceran termasuk ujung tombak dari rantai penjualan. Berikut ini adalah keuntungan penjualan dengan sistem eceran :

  1.  Modalnya kecil dan keuntungan presentasenya besar. Sebab menjual secara eceran dapat mengambil keuntungan maksimal dari harga jual umum. Sementara jika menjual secara partai maka presentase keuntungannya lebih kecil darpipada yang eceran.

  2. Modal penjual eceran leih kecil darpiada yang penjualan secra partai. Sebab penjualan secra partai harus memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.

  3. Eratnya hubungan penjualo eceran dengan konsuman. Ini terjadi disebabkan penjual eceran bisa berinteraksi secra langsung dengan konsumen.

Dengan memilih usaha toko kelontong tradisional, maka anda sudah bisa membuka usaha dengan modal kecil dan dan keuntungannya anda kan menerima pembayaran dari konsumen secara kontan.

Persiapan Awal

Beberapa hal lagi yang harus dipersiapkan sebelum membuka usaha toko klontong, diantaranya sebagai berikut:

  • Jika ingin membuka warung kelontong, sebaiknya diawali dengan memasang spanduk atau memasang banner di depan toko Anda.

  • Buatlah perbedaan antara toko Anda dengan toko milik pesaing. Hal ini sangat penting dilakukan agar para calon pembeli melihat nilai lebih dari warung Anda. Salah satu contoh tindakan yang dapat Anda lakukan untuk membuat perbedaan itu adalah menyediakan pelayanan yang lebih baik terhadap konsumen.

  • Pelajari terlebih dahulu apa kelebihan dan kekurangan pesaing Anda. Kalau perlu, buat daftar sehingga memudahkan Anda mengingatnya. Setelah itu benahi toko kelontong Anda dan tonjolkan kelebihannya, sehingga lebih baik daripada toko lainnya.

  • Dalam menjalankan usaha toko kelontong, satu hal yang benar-benar harus diperhatikan adalah promosi. Jika berpromosi secara rutin, maka konsumen akan selalu ingat kepada toko, produk, dan jasa pelayanan toko Anda. Bila usaha Anda sedang 'seret', tetaplah berpromosi, tetapi usahakan mencari cara-cara promosi yang lebih efektif, efisien, dan mengenai sasaran yang tepat.

Hambatan

Faktor yang sering menghambat bisnis toko kelontong ini adalah adanya persaingan yang tidak sehat dari para pesaing. Lalu, bagaimana langkah Anda untuk mengatasi hal ini? Salah satu solusinya tetaplah memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan Anda.

Manajemen Anda yang kurang baik sebagai pebisnis akan menyebabkan keruntuhan modal. Untuk mencegahnya, aturlah pemasukan dan pengeluaran Anda seteliti mungkin.

Strategi Bisnis

Strategi yang dapat Anda lakukan dalam menjalankan bisnis ini diantaranya sebagai berikut :

  • Barang yang dijual lebih lengkap dibanding pesaing. Selain itu, Anda dapat menjual barang dalam kemasan dan ukuran yang berbeda dengan pesaing.

  • Perhatikan masalah harga minimal sama, tetapi usahakan tidak lebih mahal dari pesaing. Namun, jangan juga terlalu murah agar tidak mematikan usaha pesaing. Perhatikan persaingan harga di antara berbagai toko sembako di sekitar lokasi toko Anda karena biasanya para pembeli, terutama ibu-ibu rumah tangga sangat sensitif terhadap selisih haga, baik besar maupun kecil.

  • Beri pelayanan yang baik, misalnya selalu ramah, senyum dan melayani pembeli dengan sabar, bila perlu Anda dapat mengantar barang ke rumah (delevery order).

Perkiraan Analisis Bisnis

Modal Awal :

Inventaris :
Etalase Rp. 3.500.000,00
Timbangan Rp. 500.000,00
Meja dan kursi Rp. 1.000.000,00 +
Jumlah Rp. 5.000.000,00

Inventaris mengalami penyusutan selama 4 tahun dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus dan memiliki nilai residu sebesar Rp. 1.000,00.

Biaya penyusutan inventaris tersebut adalah sebesar Rp. 5.000.000,00 - Rp. 1.000,00 / 4 = Rp. 1.249.750,00 per tahun atau Rp. 104.146,00 per bulan.

Barang dagangan :
Pembelian barang dagangan Rp. 4.000.000,00

Perlengkapan :
Toples Rp. 200.000,00
Plastik Rp. 25.000,00
Kalkulator Rp. 50.000,00
Alat tulis Rp. 25.000,00 +
Jumlah Rp. 300.000,00 +
Jumlah modal awal : Rp. 4.300.000,00

Perhitungan laba / rugi per bulan

Pendapatan :
Rp. 200.000,00 x 30 hari Rp. 6.000.000,00

Harga pokok :
Barang dagangan Rp. 4.000.000,00 -
Laba / Rugi kotor Rp. 2.000.000,00

Biaya-biaya :
Biaya perlengkapan Rp. 300.000,00
Biaya listrik, air, telepon Rp. 150.000,00
Biaya transportasi Rp. 300.000,00
Biaya penyusutan Rp. 104.146,00
Biaya lain-lain Rp. 50.000,00 +
Jumlah biaya Rp. 904.146,00 -

Laba / Rugi bersih selama sebulan Rp. 1.095.854,00


Berarti dengan hitungan sederhana diatas, dengan modal Rp 4.300.000,- anda bisa dapat keuntungan 1jt per bulannya, tetapi tentunya hitungan ini harus disertai dengan pemilihan lokasi toko yang tepat, karena lokasi toko juga menjadi faktor utama keberhasilan usaha toko kelontong anda.

Nah bagimana ….? anda mau mencoba …..?

Labels

Labels

Labels

Copyright © Blog'e Aji Bintara. All rights reserved. Template by CB Blogger